Yogyakarta, aknyogya.ac.id - Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Vokasi khusus seni ...
Sleman – Dikenal sebagai sosok yang concern dan konsisten dalam pelestarian tatah sungging wayang kulit gagrak Ngayogyakarta, Sagio, pria berpembawaan tenang ini kembali menunjukkan kepada kita semua, bahwa hasil selalu mengikuti proses. Kali ini, bertepatan dengan perayaan ulang tahun Royal Ambarukmo yang ke-11, Sagio mendapatkan Sustainable Cultural Preserver of Arth Crafts sebagai insan yang selalu melestarikan kebudayaan tatah sungging wayang kulit yang dianggap sudah langka.
Penghargaan diberikan oleh Royal Ambarukmo kepada Sagio bertempat di pendopo Kedaton Ambarukmo, Jl Laksda Adisucipto, Ambarukmo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Kamis malam, 27/10. Maya Dewi direktur Sales & Marketing Hotel Royal Ambarukmo saat di temui tim media AKN Seni Budaya mengungkapkan bahwa keberadaan Royal Ambarukmo tetap konsisten nguri uri melestarikan kebudayaan, khususnya budaya Yogyakarta.
“Kalau pak Sagio adalah pelestari kebudayaan tatah wayang kulit yang sudah hampir punah, nah ini yang membuat kami memberikan apresiasi. Karena misi visi kita sama, melestraikan budaya khusunya kebudayaan Yogyakarta”, terang Maya Dewi.
Senada dikatakan oleh Sagio yang juga instruktur mata kuliah tatah wayang kulit prodi kriya Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, bahwa ia berharap ke depan baik mahasiswa dan anak muda ada yang bisa meneruskan menjadi penatah wayang kulit khususnya gagrak Ngayogyakarta.
“Saya tidak kepikiran sedikitpun atas penghargaan. Bahwa siang itu ada mahasiswa dari AKN Seni Budaya datang ke sanggar Omah Wayang memberi tahu bila malam nanti saya akan menerima penghargaan. Rasa senang tentunya. Dan saya berharap penghargaan ini memotivasi generasi muda untuk meneruskan pembuatan wayang kulit”, ujarnya.
Selain kesehariannya sebagai instruktur tatah sungging wayang kulit gagrak yogykarta di kampus Akademi Komunitas Negeri Seni Budaya Yogyakarta. Beliau juga mengelola griya ukir tatah wayang kulit di sanggar yang ia dirikan sejak tahun 1971. Mulai tahun 1978 beliau masuk di lingkungan kraton sebagai abdi dalem kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Mas Wedono Perwita Wiguna dengan tugas khusus di bidang pewayangan yang antara lain memperbaiki wayang, perawatan wayang dan pembuatan wayang kulit gagrak Yogyakarta.
Rochmad-AKN
0 Komentar