Gemo Roso Dari Belanda Belajar Seni Budaya Yogyakarta Langsung Di Kampus AKN Seni Budaya Yogyakarta

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
Gemo Roso Dari Belanda Belajar Seni Budaya Yogyakarta Langsung Di Kampus AKN Seni Budaya Yogyakarta
blog
Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta

Bantul, aknyogya.ac.id –Yayasan Ronald Stateng Gemo Roso yang beralamatkan di O.P. Kromopawiro Paul Steenbergenlaan, 106/2548 ZJ, Den Haag, Belanda, merupakan wadah sambung rasa jalin tali persaudaraan bagi akademisi, usahawan, pemerhati seni dan budaya Jawa dan masyarakat sipil keturunan negara Suriname yang menetap di Belanda. Melakukan kunjungan ke Kampus Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, Jl. Parangtritis, Km 4,5, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Senin, 22/7.

Kedatangan para peserta Long Trip and Workshop selain mengunjungi sentra indutri seni, sekolah dan sanggar budaya di Kasihan, Bantul juga mengikuti kegiatan pelatihan tatah wayang kulit, seni tari dan karawitan di studio pementasan, lantai 2 komplek kampus AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. Dalam workshop singkat tersebut para pengunjung dilatih membuat wayang kulit, memainkan alat musik gamelan dan mencoba mempraktekkan tarian klasik gaya Yogyakarta.

Sugeng rawuh poro sedulur seko Belanda, ojo spaneng ayo seneng-seneng latihan bareng, mengko iso sinau nabuh gamelan, natah wayang lan nari. Nong kene oleh nyobo opowae. Aku saiki isih mulang tari ugo menari, nanging saiki aku lagi seneng dadi dalang wayang kulit (youtube @akademikomunitasnegeriseni162),” ujar Dr. Supadma. M.Hum., Direktur AKN Seni budaya Yogyakarta saat menyapa para peserta workshop yang terbiasa berbahasa Jawa.

Di saat memberikan materi workshop seni karawitan, Bayu Purnama, S.Sn., M.Sn., menjelaskan bahwa para peserta diajarkan beberapa jenis gamelan dan teknik cara memainkannya. Salah satu yang diajarkan yaitu gendhing ladrang ayun-ayun laras slendro dan pelog. “Untuk instrumennya bebas memilih yang disenangi dan instrumentnya bisa di tukar-tukar,” jelas Kaprodi Seni Karawitan, singkat.

Junende Rahmawati, S.Sn. M.Sn., dosen kriya dan Damar Kasiardi, S.Pd., M.Pd., dosen tari mengatakan bahwa peserta sangat antusisme dalam menyimak penjelasan dan petunjuk peraga dari dosen, sehingga mereka dengan mudah memahami materinya dan mempraktekkannya, “Hanya dalam waktu satu jam para peserta bisa memainkan dua tarian sekaligus,” ujar Damar.

Rasa haru dirasakan Jerenis Karyo Pawiro Harjosentono selaku pimpinan dari Ronald Stateng Gemo Roso karena diterima dengan baik dan bisa mempelajari budaya Jawa yang selama ini hanya bisa dinikmati melalui media sosial, “Seneng biso sinau luwih cedhak karo budaya leluhurku, niat kulo nularaken ilmu ingkang sampun kula pendhet dhateng generasi enom Suriname seng manggon ing walanda,” katanya kepada aknyogya.ac.id seusai kegiatan workshop.

 

Rochmad AKN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami