Sagio, Cerita Wayang Dalam Lauching Buku A Life In Shadows, Shadow Theatre In Southeast Asia

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
Sagio, Cerita Wayang Dalam Lauching Buku A Life In Shadows, Shadow Theatre In Southeast Asia
blog
Sagio, Saat Menajadi Narasumber Dalam Launching Buku Karya Constantine, Di Anjungan TMII, Jakarta. Foto " by youtube

Jakarta, aknyogya.ac.id – Instruktur Tatah Sungging Wayang Kulit Prodi Kriya kampus AKN Seni dan Budaya Yogyakarta yang juga perajin wayang kulit hadir sebagai narasumber tentang wayang  kulit dalam launching buku wayang A Life In Shadows, Shadow Theatre In Southeast Asia buah karya Constantine, Sabtu,9/11 di Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta Timur.

Selain Sagio perajin wayang kulit hadir pula RM. Doni Surya Megananda, budayawan wayang dan sekaligus pengelola Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta. Dalam keterangan yang diterima media www.aknyogya.ac.id Sagio menuturkan awal dari rasa sukanya terhadap wayang kulit yakni dengan menonton pertunjukan wayang kulit. Adapun hingga saat ini berkiprah pada pembuatan wayang kulit salah satunya ingin melestarikan wayang kulit gaya Yogyakarta. “Dulu kecil saya seneng dengan wayang dan waktu itu saya sering buat wayang menggunakan gagang daun singkong dan rumput, seiringi berjalannya waktu beralih pada media kardus,” tutur Sagio apa adanya.

Pria sepuh berperawakan tinggi tersebut selain aktif membuat wayang kulit di sanggarnya juga aktif sebagai pengajar pada kampus AKN Seni Budaya Yogyakarta pada mata kuliah tatah sungging wayang kulit. Ia juga mengabdi pada Kraton Ngayogyakarta sebagai abdi dalem pada bidang perawatan wayang kulit milik Kraton. “Setiap Kamis saya ke kraton, tugasnya merawat wayang kulit milik kraton yang usiannya sudah ratusan tahun. Ya kadang memperbaiki kalo ada kerusakan,” jelas MW. Perwito Wiguno sebuah nama yang disematkan untuk Sagio sebagai abdi dalem.

Perkenalannya dengan Constantine Korsovit sang penulis buku dimulai sejak tahun 2014 silam. Saat itu sama halnya dengan tamu mancanegara lainnya yang hampir setiap bulannya berganti-ganti berkunjung di sanggarnya, Constantine mengambil foto-foto, bertanya-tanya tentang wayang dan dalang serta membeli wayang buah karyanya. Sagio tentunya tidak pernah menyangka bahwa foto-foto dan percakapan demi percakapannya dengan Constantine akan menjadi bagian dari buku yang berjudul  A Life In Shadows, Shadow Theatre In Southeast Asia karangan Constantine sendiri.

Hal itulah kemudian yang membawanya duduk bersama di atas panggung sebagai narasumber dalam launching buku tersebut di hadapan para pecinta dan penikmat wayang yang terdiri dari mahasiswa, pengajar dan seniman di anjungan Taman Mini Indonesia Indah. Yang mana acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Wayang Dunia ke-6.

 

Rochmad AKN

 

 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami