YOGYAKARTA - AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Review Penyusunan Prosedur ...

YOGYAKARTA - Untuk membangun Zona Integritas (ZI) Wilayah Bebas Korupsi (WBK)
khususnya, ada sekian poin yang harus diselesaikan dan harus dibuat baik itu secara dokumen maupun secara pelaksanaan. Karena nanti dalam penilaian ZI WBK, semua area itu harus ditangani dan harus dipertanggungjawabkan masing-masing koordinatornya.
Hal tersebut disampaikan Dr.Dra. Gusyanti, MPd. (Pengembang Teknologi Pembelajaran BBPPMPV Seni dan Budaya) saat penyelenggaraan kegiatan Review Penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS) Layanan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Ruang VIP AKN Seni dan Budaya Yogyakarta pada 29-30 September 2025 di kampus setempat Jalan Parangtritis KM 4.5, Panggungharjo, Sewon, Bantul.
"Salah satu bagian kecil di dalam Pembangunan ZI WBK ini adalah Penyusunan POS. Jadi semua kegiatan yang ada di internal kampus itu harus ada prosedurnya. Prosedurnya harus tertulis yang dinamakan POS. Sehingga yang tertulis itu harus dilaksanakan dan harus tertuang," ungkap Gusyanti yang hadir sebagai pembicara pada kegiatan tersebut bersama Satria Adi, SIP.
Ia melanjutkan, pelayanan terhadap internal di kampus AKNSBY, dari semua divisi itu melakukan kegiatan dan kinerja berdasar acuannya yaitu POS. Masing-masing. POS tersebut nantinya diharapkan menjadi acuan untuk pelaksanaan tugas walaupun nantinya di kurun waktu tertentu harus direview ulang.
Gusyanti juga memaparkan, AKNSBY baru akan mengajukan ZI WBK. Karena itu pihaknya sekaligus memberikan pemahaman apa itu ZI WBK, kenapa kita perlu itu dan apa saja yang dibutuhkan. "Jadi biar semua SDM yang ada di kampus AKNSBY itu tahu, apa yang harus dilakukan sebelum membuat yang lebih lanjut," sebutnya.. Ia juga menegaskan, ini adalah proses bagaimana untuk membuat yang terbaik.
Pada kesempatan ini Gusyanti memberikan dukungan dan harapan kepada AKNSBY agar terus berkembang karena kampus ini merupakan satu-satunya akademi yang menampung aspirasi masyarakat tentang ilmu budaya yang esensi di Yogya. ."Ini mesti menjadikannya betul-betul sebagai lembaga yang penjaminan mutunya itu baik, sehingga masyarakat bisa melihat hasilnya bahwa mahasiswa AKN Seni dan Budaya Yogyakarta memang mahasiswa yang kompeten," pungkasnya. (Humas-AKNSenBud)
0 Komentar