Sleman, aknyogya.ac.id – Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakar...
Bantul- Pagelaran sendratari wayang topeng Panji Jayakusuma yang diperankan oleh mahasiswa dari kampus Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, di Museum Sonobudoyo, Jl Pangarukan, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta, Minggu, 11/12, merupakan penampilan terakhir pada tahun ini.
Sebelum pementasan, sendratari wayang topeng diawali oleh penampilan dua orang penari yang membawakan tarian Sekar Pudjyastuti. Pagelaran sendratari tersebut diiringi kelompok karawitan mahasiswa prodi seni karawitan AKN Seni Budaya Yogyakarta angkatan-9. Pertunjukan tersebut melibatkan 13 pemain wayang topeng dan 20 pengrawit termasuk sinden.
Dengan jumlah pemain wayang topeng, penabuh gamelan serta sinden yang banyak, memerlukan kesediaan kostum yang selalu siap pakai dan harus memadai guna menunjang penampilan yang menawan.
Seperti yang diungkapkan Widjonartin, Amd. kordinator staff pengelolaan kostum prodi tari Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, bahwa untuk perawatan kostum setelah selesai pementasan dilakukan pengeringan ringan (diangin-anginkan-red). Namun, sekiranya ada yang perlu dicuci dilakukan pencucian secara manual, guna menghindari pemudaran warna dan merusak ornament.
“Bila dirasa perlu untuk dilakukan pencucian maka dengan cara manual, supaya keawetan kain dan manik-manik terjaga serta dalam pengeringan tidak pada terik matahari secara langsung. Lain halnya dengan perawatan kain jarit, bila warna batik sudah memudar dan kain terasa lemes, untuk perawaatnnya dilakukan peng-kanji-an”, ujarnya.
Masalah yang timbul dalam kostum dan perlengkapannya biasanya setelah pemakaian dalam sebuah pementasan ada satu dua yang perlu diperbaiki. Misalkan, keris dan jemparingan. Namun, semua itu segera diatasi oleh staff pengelola kostum AKN Seni dan Budaya yang bertindak cepat untuk menyelesaikannya.
Rochmad-AKN
0 Komentar