Prodi Kriya Kulit AKN SBY Pameran Inovasi Vokasi di GIK UGM

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
Prodi Kriya Kulit AKN SBY Pameran Inovasi Vokasi di GIK UGM
blog
Ima Novilasari, M.Sn bersama tim dari AKN Seni dan Budaya Yogyakarta di depan karya yang dipamerkan di GIK UGM.

Yogyakarta - Prodi Kriya Kulit AKN Seni dan Budaya Yogyakarta kembali menarik perhatian pengunjung pada Pameran Inovasi Vokasi sebagai salah satu rangkaian kegiatan INOVOKASIA 2025.

Acaranya berlangsung tanggal 22-23 September 2025 berlokasi di GIK (Gelanggang Inovasi dan Kreativitas) UGM. 

Pada kesempatan ini Tim Penelitian Program Katalisator Kemitraan Berdikari Tahun 2024 dari LPDP diundang untuk ikut berpartisipasi dalam mengisi stand Pameran Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Pameran Inovasi Vokasi sebagai salah satu rangkaian kegiatan INOVOKASIA 2025.

Menurut Ima Novilasari, M.Sn selaku Ketua Tim Penelitian dari AKN Seni dan Budaya mengungkapkan, pameran tersebut menampilkan produk dan karya inovasi yang telah dihasilkan oleh satuan pendidikan vokasi dari tingkat SMA dan SMK sampai Perguruan Tinggi. 

"Dari Tim Penelitian Prodi Kriya Kulit AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menampilkan hasil penelitian yang berjudul Mesin Penyamakan Kulit Perkamen, yang terdiri dari video proses penggunaan mesin dan produk hasil penyamakan dari kerbau, sapi dan kambing," tutur Ima. 

Pada pameran ini pengunjung merespons sangat antusias. Sedikitnya 3000an pengunjung hadir dan ini menjadi salah satu kegiatan Desiminasi hasil Penelitian dari AKN Seni dan Budaya. 

"Setelah pameran ini kami ingin masyarakat jadi semakin mengenal Prodi Kriya Kulit AKN Seni dan Budaya Yogyakarta melalui inovasi yang kami buat, yaitu inovasi untuk membuat Mesin Penyamakan Kulit Perkamen," jelas Ima. 

Ia memaparkan inovasi ini akan menjawab salah satu masalah para pengrajin UMKM wayang Kulit di Bantul terkait kekurangan bahan baku utama pembuatan wayang karena mesin yang kami buat dapat menghasilkan kulit perkamen dengan kualitas lebih bagus dibandingkan teknik manual dan juga dengan proses yang lebih cepat.

Dan harapan kami tentu dengan pameran ini ke depannya akan lebih baik dan lebih menyebar ke seluruh lapisan masyarakat agar masyarakat juga mengetahui inovasi apa saja yang telah dibuat dalam bidang kesenian.
 
"Karena meskipun AKN Seni dan Budaya Yogyakarta basicnya adalah seni budaya lokal, tapi kami juga terus berinovasi untuk menunjang karya-karya tradisi menuju global," tutup Ima. (Humas-AKNSenBud). 
 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami