Bekali Lebih Dini Mahasiswa AKN Senbud Yk Dengan Studi Tiru Manajemen Pertunjukan Sriwedari

Keseriusan Mahasiswa AKN Senbud Yk Saat Praktek langsung Menabuh Gamelan di Gedhong Sriwedari. 14-15/10. Foto : AKN

Surakarta, aknyogya.ac.id – Pertama kalinya, Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta mengadakan studi tiru dengan melibatkan seluruh mahasiswanya, baik dari Prodi Seni Tari, Prodi Seni Karawitan dan Prodi Seni Kriya. Kunjungan selama dua hari yaitu Senin-Selasa 14-15/10 tersebut antara lain ke Gedung Kesenian Sriwedari dan SMK Negeri 8 Surakarta. Keberangkatan pada Senin siang menuju ke Sriwedari untuk melihat dari dekat proses persiapan pementasan wayang wong pada sore harinya.

Dalam pertunjukan wayang orang Sriwedari yang pementasanya pada hari Senin, 14/10 mengambil tema Abimanyu Kembar. Untuk pementasan hari-hari biasa dilakukan pada Senin hingga Sabtu pada pukul 19.30 WIB di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Jl. Kebangkiatan Nasional, No. 15 Laweyan, Kota Surakarta. Durasi pertunjukan biasanya memakan waktu sekitar 4 jam dalam setiap pementasannnya. Untuk penonton baik wisatawan domestik ataupun wisatawan mancanegara tiket box baru dibuka pukul 18.30 WIB.

Ahmad Zidan Muzakki salah satu mahasiswa Prodi Seni Karawitan kepada aknyogya.ac.id menceritakan, dalam kegiatan kunjungan studi tiru tersebut sebagai sarana belajar dalam meningkatkan kompetensi bagi civitas akademika AKN Seni Budaya Yogyakarta khususnya manajemen seni pertunjukan pada Pagelaran Wayang Orang Sriwedari yang sudah bertahan hingga satu abad dan telah malang melintang di dunia pertunjukan.“Tak hanya itu, kami juga belajar manajemen pengelolaan Teaching Factory (Tefa) dalam melakukan model pembelajaran berbasis produksi atau jasa. Mereka berhasil menggandeng berbagai CSR yang dapat mendukung program-programnya,” ujar Zidan.

Di tempat yang sama Kaprodi Seni Karawitan Bayu Purnama, M.Sn. mengungkapkan rasa harunya tatkala disambut dengan baik oleh pihak manajemen Sriwedari, “Disana kami disambut dengan baik dan dipersilahkan mempersembahkan gendhing soran ladrang geger sekutha laras slendro pathet enem, gendhing litihan ladrang asmaradana pathet manyura dan juga kami berkesempatan mengiringi tari golek ayun-ayun gagrak Yogyakarta dalam sesi pamungkas pementasan karawitan,” terang Bayu Papang, sapaan akrabnya.

“Mahasiswa juga bisa belajar bagaimana manajemen seni pertunjukannya, khususnya Prodi Seni Karawitan bagaimana mengatur waktu dan lakon. Mahasiswa juga dapat merasakan atmosfer pertunjukan gaya Surakarta serta menambah pemahamannya tentang bagaimana pertunjukan karawitan gaya Surakarta dengan gaya Yogyakarta. Dalam hal ini mahasiswa dapat mengambil ilmu bagaimana menyiapkan dan melaksanakan pertunjukan karawitan dengan lebih baik lagi,” pungkasnya.

ROCHMAD AKN