Dosen Tari Juga Anggota Tim Misi Kebudayaan Dari Pura Pakualaman Tampil Memukau Di Den Haag

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
Dosen Tari Juga Anggota Tim Misi Kebudayaan Dari Pura Pakualaman Tampil Memukau Di Den Haag
blog
Damar Kasyiyadi Pemeran Indrajid Dalam Pementasan Sendratari Ramayana, Bersama Kontingen Pura Pakualaman, Seusai Pentas Di Royal HNT, Den Haag, Belanda. Foto : Dok ist.

Belanda, aknyogya.ac.id – Dosen Prodi Seni Tari Kampus AKN Seni dan Budaya Yogyakarta yang tergabung sebagai anggota misi tim kebudayaan dari Pura Pakualaman, Yogyakarta, melakukan serangkaian Workshop Tari, Workshop Membatik dan Pementasan Sendratari Ramayana. Rabu, 30/11/24. Di Royal Het Nationale Theater, Korte Voorhout 3,2511 CW, Den Haag, Belanda. Delegasi Pura Pakualaman, dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Paku Alam X, BPH Kusumo Bintoro dan pejabat senior GPH Wijoyo Harimurti.

Misi kebudayaan Pura Pakualaman ke Belanda ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan bekerjasama dengan Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda, dengan mengusung tema The Enchantment of Pura Pakualaman. Damar Kasyiyadi, M.Pd., dosen seni tari AKN Senbud Yk yang berperan sebagai tokoh Indrajid dalam pementasan Sendratari Ramayana mengungkapkan, sebagai anggota tim misi kebudayaan Pura Pakualaman sangat bangga bisa turut tampil di Belanda. “Sangat bangga tampil di Royal Het Nationale Theater yang dihadiri kurang lebih sekitar 600 penonton, dan lokasi gedung pertunjuknnyapun tepat di tengah kota Den Haag, Belanda,” ungkapnya.

Penontonnya beragam, ada penggemar seni Belanda, ada warga Diaspora dari Indonesia, India dan Suriname. Dalam pembukaan acara misi kebudayaan Pura Pakualaman ini didahului dengan tarian Tyas Muncar dan Beksan Floret. “Saat penampilan Beksan Floret saya juga ikut menari dan pada kegiatan workshop tari saya bertugas sebagai pengisi dengan menarikan tokoh Hanoman,” imbuh Damar kepada tim media aknyogya.ac.id.

Dikutip dari laman www.RRI.co.id Duta Besar Indonesia yang bertugas di Negara Belanda, Mayerfas, menegaskan bahwa misi budaya Pura Pakualaman hadir di saat hubungan antara Indonesia dan Belanda kuat dan berkembang pesat. “Ini akan membantu memperkuat jembatan kesalingpemahaman dan persahabatan antara Indonesia, Belanda, dan Eropa pada umumnya,” katanya.

Rangkaian program misi budaya Pura Pakualaman, Yogyakarta ini terselenggara dalam beberapa kegiatan, yang antara lain, pameran batik dari Dhaup Ageng (Pernikahan Akbar) kedua putra Paku Alam X, Workshop Pembuatan Batik serta Workshop Tari untuk anak-anak.

 

Rochmad AKN

 

 

 

 

 

sy


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami