FGD AKNSBY, ikuti perkembangan, Jiwa Entrepreneur Harus ditumbuhkan

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
FGD AKNSBY, ikuti perkembangan, Jiwa Entrepreneur Harus ditumbuhkan
blog
Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Prof. Dr. Drs. Kuswarsantyo, MHum. bersama para peserta FGD Peningkatan Kerjasama Bersama Mitra Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri Vokasi di Hotel Foriz Yogyakarta, Jumat (10/10/2025).

FGD AKNSBY, Ikuti Perkembangan, Jiwa Entrepreneur Harus ditumbuhkan 

 

Yogyakarta - AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menggelar Forum Grup Discussion (FGD) Peningkatan Kerjasama Bersama Mitra Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri Vokasi di Hotel Foriz Yogyakarta, Jumat (10/10/2025).

 

FGD ini digelar dengan latar belakang Seni Tari Klasik Gaya Yogya merupakan warisan budaya adiluhung yang sarat nilai estetika, etika dan filosofi namun kini menghadapi tantangan serius akibat derasnya arus globalisasi, menurunnya minat generasi muda dan terbatasnya ruang pembelajaran yang autentik. 

 

Perguruan Tinggi Vokasi Seni memiliki peran strategis dalam menjembatani tradisi dan kebutuhan industri kreatif melalui model pembelajaran berbasis Teaching Factory (TeFa) yang menggabungkan teori, praktik dan pengalaman kerja nyata. 

 

Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Prof. Dr. Drs. Kuswarsantyo, M.Hum. menyampaikan TeFa ini adalah suatu program bagaimana perguruan tinggi yang selevel dengan AKN atau istilahnya pendidikan vokasi ini ke depan bisa mengembangkan perguruan tinggi yang bisa menghasilkan produk-produk

yang bisa dikerjasamakan dengan mitra usaha.

 

"Karena sifatnya vokasi inilah maka produk unggulan yang dihasilkan memang harus dikerjasamakan dengan beberapa mitra yang kami undang pada FGD ini

termasuk dalam hal kebijakan. Misalnya dari Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan itu terkait dengan bagaimana pengembangan kurikulum ke depan," terang Kuswarsantyo. 

 

"Harapannya produk-produk karya seni yang ada di AKN ini akan menjadi produk pilihan.

Bisa memberikan alternatif bagi konsumen yang produktif itu seperti apa ketika membutuhkan kriya, tari dan karawitan. 

 

Saat ini sejumlah pihak diantaranya kantor dinas telah bekerjasama dengan AKN, misalnya Dinas Kebudayaan Bantul beberapa kali mengadakan event Bantul Expo. Ada juga Dinas Pariwisata, dan yang lain dalam rangka rintisan sedang digalang. 

 

Kuswarsantyo tak menampik, ke depan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta punya banyak tantangan. Salah satunya adalah orientasi program studi yang ada saat ini harus mengikuti perkembangan zaman dalam rangka untuk entrepreneur. Dan jiwa entrepreneurnya itu harus ditumbuhkan.

 

"Karena kita tidak bisa hanya mengandalkan Diploma Satu akademik, itu masih kurang. Sehingga masalah manajemen tata kelola itu perlu dimunculkan dan kalau belum, memang kurikulumnya harus ditinjau kembali seperti arahannya Dewan Penyantun beberapa waktu lalu. 

 

"AKN Seni dan Budaya Yogyakarta ke depan harus berani untuk membranding entrepreneur sebagai salah satu angan-angan dari produk-produk kita," pungkas Direktur. (Humas-AKNSenBu) 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami