Hari Wayang Momentum AKNSBY Berjuang Dirikan Prodi Baru Teater Tradisional

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
Hari Wayang Momentum AKNSBY Berjuang Dirikan Prodi Baru Teater Tradisional
blog
Instalasi Wayang menghias kompleks kampus AKN Seni dan Budaya Yogyakarta saat peringatan Hari Wayang 2025.

Yogyakarta - Turut memperingati Hari Wayang Nasional 2025, AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menggelar perhelatan Hari Wayang 2025 “Gelar Cipta Wayang: Melukis Warisan, Mengukir Masa Depan.” Perhelatan berlangsung di Pendopo AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Sabtu, (8/11/2025) dengan menyasar generasi muda yaitu pelajar dan mahasiswa, masyarakat umum, wisatawan budaya serta komunitas budaya dan sanggar seni.

Hadir dalam peringatan ini Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Prof. Dr. Drs. Kuswarsantyo, MHum, Wakil Direktur Drs. Kartiman, MSn., Kasubag TU Bayu Aprianto, SPd. MPd, Ketua Panitia Acara merangkap Kordinator Prodi Kriya Ima Novilasari, MSn, jajaran Senat, Dosen, Tenaga Pendidik serta para tamu undangan dan peserta.

Kuswarsantyo di sela perhelatan menyampaikan, adanya Hari Wayang Dunia ini sekaligus jadi momentum perjuangan untuk mendirikan prodi baru. “Harapan saya AKN Seni dan Budaya tetap harus berkembang karena ke depan kita masih berjuang untuk mendirikan prodi Teater Tradisional yang isinya salah satunya adalah wayang,” kata Direktur.

“Semoga usulan kita ke depan menambah prodi baru, bisa disetujui Gubernur sehingga implementasi Hari Wayang inilah momentum tepat untuk berpikir ke depan, bagaimana teman-teman seniman pedalangan atau dalang itu bisa terwadahi dalam komunitas di AKN Seni dan Budaya,” ucap Kuswarsantyo.

Dalam kesempatan ini Ia juga menjelaskan bahwa Hari Wayang ini patut kita syukuri karena wayang adalah bagian dari filosofi kehidupan. “Kita sekarang berada di dalam refleksi nyata kotak wayang yang sifatnya bermacam-macam. Ada yang baik, ada yang buruk, ada yang cantik, ada yang bagus dan seterusnya. Itu adalah cermin dari kita,” Kuswarsantyo.

“Oleh sebab itu, setiap lakon dan cerita wayang itu adalah gambaran kehidupan yang nyata yang dilukiskan dalam sebuah karya artistik yang disebut dengan pakeliran atau pedalangan yang dipergelarkan pada peringatan Hari Wayang di AKN Seni dan Budaya,” lanjut Kuswarsantyo.

Sebagai pimpinan AKN Seni dan Budaya, Direktur mengajak mahasiswa khususnya lagi program Kriya, Tari dan Karawitan untuk bersama-sama memaknai wayang sebagai satu teladan bagi kehidupan bersama. “Karena di sana ada tuntunan dan tatanan di samping sebagai tontonan. Itu yang perlu dilestanikan dan Hari Wayang akan tetap jaya, karena sudah diakui UNESCO sebagai warisan dunia tak benda asli Indonesia,” pungkasnya. (Humas-AKNSenBud)
 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami