Yogyakarta, aknyogya.ac.id – Memasuki tahun 2025 mahasiswa Akademi Komunit...

Kotagede, aknyogya.ac.id – Solusi untuk mengatasi sampah limbah kardus bekas, sudah dijalankan oleh Komunitas Wayang Merdeka yaitu dengan memanfaatkan kardus bekas yang dijadikan kreasi bahan pembuatan wayang melalui workshop yang diadakan di Museum Kotagede, Jl. Tegalgundu, Kotagede, Kota Yogyakarta. Minggu 8/10.
Komunitas Wayang Merdeka merupakan sekumpulan para seniman seperti Hangno Hartono (Sanggar Kahangnan), Lejar Daniartana Hukubun (Pelukis) dan Miko Jatmiko (pelukis dan juga mahasiswa seni kriya Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta) dan sejumlah relawan, yang care dengan pelestarian seni budaya khususnya seni wayang.
Seperti yang diceritakan oleh Hangno Hartono seniman yang juga alumni AKN Seni dan Budaya Yogyakarta saat ini konsen terhadap anak-anak dengan cara mendekati dan mengajak untuk menyukai wayang sebagai peninggalan nenek moyang yang adhiluhung yang disesuaikan dengan kreasinya dunia anak-anak.
“Tema khusus yang diangkat salah satunya berkreasi dengan memanfaatkan kardus bekas dengan kreatifitas membuat wayang dalam bentuk ornament, kerajinan, gambar makanan, arsitektur dan gapura yang kesemunya ini berkaitan dengan Kotagede,” sela Lejar Daniartana Hukubun, di saat mengisi kegiatan workshop.
Intinya memperkenalkan pada masyarakat dan generasi selanjutnya untuk mencintai wayang kembali. Dengan wayang itulah jalan kita untuk pembangunan karakter bangsa, selain wayang sebagai media yang sangat mudah untuk berkomunikasi. Di dalam wayang sendiri juga terdapat banyak karakter kehidupan. “Bahan yang dipakai untuk pembuatan wayang salah satunya recycle kardus yang dibawa dari rumah masing-masing. Jadi ada semacam penyadaran bahwa sampah di rumah itu bisa menjadi sesuatu yang berharga. Dan sebagai mahasiswa AKN SenbudYk yang berkonsentrasi pada seni wayang, ini kan bagian dari pengabdian masyarakat di mana di luar aktifitas kampus energi saya, spirit saya untuk lingkungan di sekeliling saya berada tetap bersemangat mencintai tradisi kita sendiri sebagai pondasi hidup kita sebagai jati diri bangsa,” tegas Miko Jatmiko, saat bertemu tim media aknyogya.ac.id.
Senada dikatakan oleh Kaprodi Kriya dari sudut pandang yang berbeda yaitu mempergunakan media limbah rumah tangga yang dikreasikan menjadi wayang. Bahwa limbah tidak berarti barang yang tidak berguna dan hanya jadi sampah tetapi bisa dimanfaatkan menjadi sarana dan manfaat yang lebih baik, “Aktifitas mahasiswa di luar kampus itu bagus dan wajib didukung. Ini menunjukan bahwa potensi mahasiswa telah diadopsi oleh masyarakat,” ujar Junende Rahmawati, S.Sn., M.Sn.
Rochmad-AKN
0 Komentar