Bantul- Penerimaan mahasiswa baru Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogya...
Bantul, aknyogya.ac.id – Mata Kuliah Praktek Garap Koreografi Duet Prodi Seni Tari Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta pada semester gasal telah sampai pada sesi terakhir. Mahasiswa menutupnya dengan mengikuti Ujian Akhir yang diselenggarakan oleh para dosen pengajar pada Selasa 17 Desember 2024 di Pendopo Bale Widya Budaya Komplek Kampus Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, Jl. Parangtritis, No. 365, Panggungharjo, Sewon, Bantul.
Wisnu Dermawan, M.Sn., Dosen Mata Kuliah Koreografi menjelaskan materi dasar pada ujian koreografi tersebut adalah tari kerakyatan. Mahasiswa dipersilakan memilih motif-motif gerak dari beberapa tari kerakyatan yang ada di Yogyakarta kemudian menggabungkannya dan mengembangkanya. “Motif dasar dari tari kerakyatan itu mereka kembangkan kemudian mereka komposisikan dengan konsep koreografi duet dan hasilnya cukup memuaskan,” jelasnya.
Semangat dan ekspresi bahagia terpancar dari mahasiswa saat unjuk kebolehannya di hadapan para dosen penguji. Seperti yang dirasakan Aurelia yang berpasangan dengan Fridha dengan menampilkan karya koreografi hasil pengembangannya yang pada saat dipentaskan dalam ujian tersebut belum diberi nama. “Bahagia bisa membawakan tari ciptaan sendiri, tarian ini berangkat dari tari kerakyatan yang kami kembangkan meskipun hingga kini belum kami beri judul, ada rasa nervous juga saat tampil di depan dosen penguji, ada sedikit rasa kurang puas dikarenakan waktu latihannya kurang,” ujar Aurelia Vania Aradhani, salah seorang peserta ujian.
Kaprodi Seni Tari Luvita Pradana Puspitasari, M.A. menilai mahasiswa cukup berhasil dalam ujian garap koreografi dengan tema utama koreografi tari karakyatan kali ini. Ia melihat mahasiswa sudah berhasil mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dari ruang kelas. “Artinya para mahasiswa bisa menyerap materi yang disampaikan oleh dosen dengan baik dan bisa mengimplementasikan dalam bentuk tarian,” ungkap Kaprodi Seni Tari.
Mereka telah membuat sebuah koreografi baru yang bersumber dari tari kerakyatan yang merupaka kesenian lokal di DIY dan ditampilkan secara koreografi duet, “Mahasiswa Prodi Tari semua bisa hadir dan semua bisa mengikuti ujian, bahkan nilainya di atas rata-rata di semeseter awal ini,” pungkas Luvita Pradana Puspitasari, S.Sn., M.A
Koreografi berasal dari bahasa Yunani yang artinya pereka tari atau istilahnya seni menyusun gerakan tari menjadi pola yang terstuktur dan memiliki bentuk sehingga dapat dipastikan koreografi juga dapat diartikan sebagai proses penyeleksian dan pembentukan gerak tari untuk mencapai tujuan tertentu. Koreografi sendiri menjadi salah satu mata kuliah wajib yang ada di Prodi Seni Tari Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta.
Rochmad AKN
0 Komentar