Bantul, aknyogya.ac.id – Melalui Prodi Seni Karawitan Akademi Komunitas Ne...
Bantul, aknyogya.ac.id – Tata Rias dan Busana merupakan perlengkapan pokok yang melekat dalam diri seorang penari. Dalam hal ini mahasiswa Prodi Seni Tari Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta menuju menjadi penari profesional ke depannya selain dituntut untuk memperkaya pengetahuannya dalam tata busana setiap jenis tarian beserta tata riasnya, ia juga diharapkan dapat mengaplikasikan terhadap dirinya selaku penari. Oleh karenanya Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta melalui Prodi Seni Tari memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk menekuni praktek rias dan busana pada semester pertama ini sebagai mata kuliah keahlian sebanyak 2 SKS.
Dalam kesempatan Ujian Akhir Semester Gasal Mata Kuliah Rias dan Busana, Selasa, 17 Desember 2024, Galih Puspita Karti, M.Sn., mengatakan bahwa tata rias dan busana merupakan unsur penting dalam seni tari yang berfungsi untuk memperkuat karakter dan tema tarian, serta menciptakan kesan visual yang menarik. “Tata busana dan tata rias dalam seni tari harus berkaitan dan tidak boleh melenceng dari tema pertunjukan. Warna busana juga menjadi syarat utama dalam pembuatan kostum karena berkaitan dengan karakter tokoh,” jelasnya.
Ujian yang berada di komplek kampus Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya tersebut diselenggarakan di dua lokasi yakni, Pendopo Bale Widya Budaya sebagai tempat pemeragaan busana tarian, dan Ruang Kostum Tari sebagai sebagai tempat ujian riasnya.
“Dimana sebelumnya para mahasiswa sudah belajar terkait makeupnya, tetapi untuk praktek tata busananya dilakukan hari ini, lalu untuk materi tata busananya ada beberapa, ada yang dari tari Yogyakarta dan Surakarta, untuk riasnya adalah pewayangan nantinya gaya Surakarta,” jelas Galih, Dosen Mata Kuliah Tata Busana dan Tata Rias.
“Ujian ini nanti lebih ke tata rias dan busana yang diajarkan di kampus AKN Senbud Yk, itu materi yang difashion-showkan. Jadi tidak semua materi rias di fashion-showkan nantinya. Kita mengikuti ketersedian busana yang ada di ruang kostum,” imbuhnya seusai pengujian.
Rasa cemas menghantui peserta ujian yang siang itu mempresentasikan karya akhir pada ujian akhir semester gasal tersebut, “Awalnya deg-degan juga ragu-ragu takut hapalannya hilang saat perfom, tapi saat presentasi alhamdulillahnya lancar, karena hari-hari sebelumnya juga sudah latihan sampai lembur malam-malam,” ujar Nabilla Gezia Ratnadewanti, Mahasiswa Tari Angkatan XI.
Mata Kuliah Rias dan Busana tampaknya dapat memberikan warna tersendiri pada pengalaman belajar mahasiswa selama kuliah di Akademi Komunias Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta. Tidak terbatas pada mahasiswa putri saja, mahasiswa putra juga dituntut untuk bisa menguasai mata kuliah ini sebagai modal pendukung dirinya sebagai penari profesional kelak. Beberapa mahasiswa yang sebelumnya tidak paham atau pemahamannya masih sangat terbatas terkait tata busana dan tata rias penari gaya Ngayogyakarta, melalui intensitas mereka dalam perkuliahan ini, mereka kini sudah cukup menguasai.
Rochmad AKN
0 Komentar