Bantul, aknyogya.ac.id – Tata Rias dan Busana merupakan perlengkapan pokok...
Yogyakarta, aknyogya.ac.id – Memasuki satu bulan dalam perkuliahan aktif, mahasiswa Program Studi Seni Tari dan Seni Karawiatan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta melakukan pementasan Sabtu, 28/9 di Pendopo Timur Komplek Museum Sonobudoyo, Jl.Pangarukan No. 1, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Seperti yang diungkapkan Fransisco Ivan Apriano mahasiswa Seni Karawitan seusai pementasan kepada aknyogya.ac.id mengatakan bahwa, ini merupakan penampilan kali kedua sebagai mahasiswa baru di AKN Seni Budaya Yogyakarta, “Kami senang sebagai mahasiswa sangat bangga dengan banyaknya tugas praktek dan pementasan di luar kampus, ini salah satu yang menjadikan mentalitas kita bertambah dan tentunya menjadikan jam terbang bagi kami sebagai mahasiswa karawitan,” ujarnya.
Senada dikatakan juga oleh Aurelia Vania Ardhani salah satu mahasiswa Seni Tari yang pada saat pementasan menampilkan tarian pembuka berjenis tarian klasik yakni tari Golek Ayun-Ayun. Sementara itu para pemain Dramatari Panji Jayakusuma sebagai lakon pada malam ini dimainkan secara berkolaborasi antara alumni Angkatan X dengan para mahasiswa aktif. Dalam penampilan malam ini mempunyai nilai tersendiri sebagai mahasiswa tari, salah satunya banyaknya praktek tari di luar kampus, “Ini menjadikan kita sebagai mahasiswa lebih berkreasi, inovatif dan tentunya menambah ilmu apalagi berkolaborasi dengan banyak alumni. Ini menambah pengalaman dan jam terbang sebagai penari yang tangguh,” ucap mahasiswa tari alumni SMKN1 Kasihan.
Tari Golek Ayun- Ayun memiliki makna tersendiri, kata golek pada nama tarian memiliki arti mencari, arti ini merujuk pada makna tarian tersebut yaitu menggambarkan seorang remaja putri yang tengah mencari jari diri dan tarian tersebut biasanya sebagai tarian pembuka pada sebuah acara. Sedangkan acara selanjutnya dalam ceritera Panji Jayakusuma yang dinaratori (dalang pertunjukan-red) Sunarto, M,Sn. Dosen karawitan dan juga di asisteni oleh Fransisco Ivan, menceritakan perjalanan Raden Panji Jayakususma, putra mahkota kerajaan Jenggala Manik, ketika menyerang negeri Bali. Raden Panji dalam pengembaraannya menyamar dengan nama Jayakusuma. Itulah sepenggal cerita pementasan yang berakhir pada pukul 21.30 WIB.
Rochmad-AKN
0 Komentar