Prodi Kriya Seni dan Kriya Kulit Jadi Bahasan Saat Raker AKNSBY

Direktur AKNSBY Prof. Dr. Drs. Kuswarsantyo, MHum. didampingi Wadir Drs. Kartiman, M.Sn. dan Kasubag TU Bayu Aprianto, SPd. MPd. bersama Dewan Penyantun KPH Notonegoro.

YOGYAKARTA - Permintaan dari Gubernur DIY kepada AKNSBY yang belum terealisasi yaitu dibukanya Program Studi Kriya Logam. Hal tersebut disampaikan Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta saat Rapat kerja AKNSBY pada Selasa (9/12/2025). Raker ini dihadiri oleh Dewan Penyantun KPH Notonegoro yang sekaligus memberikan arahannya. Hadir pula secara lengkap jajaran AKNSBY. Wakil Direktur Drs. Kartiman, M.Sn., Kasubag TU Bayu Aprianto, SPd. MPd., Ketua Senat, Para Kaprodi, Dosen dan Tendik serta sejumlah tamu kehormatan lainnya.  

Terkait ini, dihadapan Dewan Penyantun, irektur menjelaskan bahwa saat ini AKNSBY bersama tim dari Prodi Kriya sudah melakukan tracer bahwasannya Kriya Logam itu peminatnya sedikit. Sehingga bagaimana kalau dikembangkan menjadi Kriya Seni yang isinya nanti adalah kayu untuk membuat rancangan gamelannya. Dan logamnya adalah membuat tempaan gamelan besi. "Menurut informasi dari teman-teman karawitan, untuk perunggu belum siap di Yogya karena satu hal teknis yang barangkali belum bisa dilakukan. Yang ada adalah gamelan besi sesuai dengan permintaan dari sekolah-sekolah yang selalu mengatakan kewalahan untuk melayani permintaan gamelan karena stoknya sedikit. Dan barangkali ke depan pemikiran Kriya Seni dalam arti untuk mewujudkan gamelan besi," terang Direktur.

Kuswarsantyo menambahkan, PR lainnya yang diamanatkan kepada AKNSBY dan bertekad bisa diwujudkan adalah Kriya Batik yang merupakan request langsung dari Wakil Gubernur DIY ketika hadir pada wisuda AKNSBY. "Saat wisuda AKNSBY, beliau menitipkan Kriya Batik harus diwujudkan mengingat karena batik sudah diakui UNESCO. "Nah ini tantangan bagi teman-teman Kriya sekaligus kami berharap kepada para dosen untuk mari terus tingkatkan metode mengajar," pungkas Direktur. (Humas-AKNSenBud)