Saat Raker, AKNSBY Ungkap Punya PR Buka Prodi D2 Digitalisasi Seni Tradisi

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
Saat Raker, AKNSBY Ungkap Punya PR Buka Prodi D2 Digitalisasi Seni Tradisi
blog
Direktur AKNSBY Prof. Dr Drs. Kuswarsantyo, MHum. saat berbicara di hadapan peserta raker.

YOGYAKARTA - Capaian-capaian yang telah diperoleh AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, akan sedapat mungkin dipertahankan serta ditingkatkan. Tekad itu disampaikan Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta di sela pelaksanaan Rapat Kerja AKNSBY di kampus setempat, Selasa (9/12/2025).  Raker ini dihadiri oleh Dewan Penyantun KPH Notonegoro yang sekaligus memberikan arahannya. Hadir pula secara lengkap jajaran AKNSBY. Wakil Direktur Drs. Kartiman, M.Sn., Kasubag TU Bayu Aprianto, SPd. MPd., Ketua Senat, Para Kaprodi, Dosen dan Tendik serta sejumlah tamu kehormatan lainnya.  

"Tekad ini menjadi wujud introspeksi re-evaluasi diri AKNSBY pada 2025. Dan kinerja akademik itu terkait dengan lulusan akademik komunitas yang berhubungan dengan bagaimana kurikulumnya supaya nanti bisa match ketika lulusan kita itu diminta masyarakat pada komunitas-komunitas," ucap Direktur. Kuswarsantyo memaparkan, pada Rapat Kerja ini, titik beratnya bahwa AKNSBY akan melakukan semacam introspeksi atau evaluasi diri secara kelembagaan melalui unit-unit kerja yang ada. "Saya selaku Direktur melaporkan kinerja tahun 2025 sekaligus akan menyampaikan apa yang akan kita lakukan pada tahun 2026 mendatang," ungkapnya.

Beberapa waktu lalu AKNSBY kedatangan tamu Staf Ahli Gubernur, Kepala Dinas Dikpora dan dari Kominfo Yogyakarta. "Intinya beliau bertiga ke AKNSBY menyampaikan pesan Gubernur DIY bahwa AKNSBY ke depan diharapkan membuka Program Diploma 2 dengan Program Studi Digitalisasi Seni Tradisi," kata Kuswarsantyo. "Tentu saja kami sambut dengan positif dan sangat optimis. Pemikiran gagasan itu akan memberikan ranah baru dalam pengembangan keilmuan vokasi karena selama ini karya-karya seni budaya yang ada di Kabupaten dan Kota, belum semuanya terdokumentasi. Dan yang berkaitan dengan literasi budaya masih lemah," ujar Kuswarsantyo. Sehingga, dengan digitalisasi khususnya anak-anak muda yang kiprah di dalam komunitas itu bisa membantu akselerasi sekaligus bisa menarik anak muda di Kabupaten dan Kota itu untuk belajar di Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya.

"Nah itulah PR berat yang akan kami lakukan. Maka pada Rapat kerja ini kami ngaturi KPH Notonegoro, Bapak Suhirman dan Ibu Dian Laksmi untuk memberikan masukan pada program tahun 2026 yang mendesak harus kami rancang," lanjut Kuswarsantyo. "Dan saat ini kami sudah menyusun tim untuk bergerak cepat membuat naskah akademik," tegasnya. (Humas-AKNSenBud)
 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami