Kulonprogo – Pemerintah Daerah Kabupaten Kulonprogo melalui Dinas Kebudaya...
Bantul, aknyogya.ac.id – Hujan turut mengiringi digelarnya Pertunjukan Wayang Kulit (Ruwatan) yang menampilkan Ki Cerma Hadi Sutoyo di Pendopo Bale Widya Budaya komplek kampus Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, Kamis siang, 28/11/24
Bayu Purnama, M.Sn. menuturkan bahwa pertunjukan wayang kulit yang digelar adalah wayang kulit dengan Lakon Murwakala yang merupakan penggambaran tentang malapetaka (kejahatan, kehancuran) serta pengendaliannya. Lakon Murwakala sendiri adalah cerita yang menggambarkan tentang perjuangan kebaikan melawan kejahatan (angkara murka).
“Walaupun ceritanya Murwakala tapi pada intinya adalah Ruwat Bumi AKN Seni dan Budaya Yogyakarta yang sifatnya meruwat jagat mikro dan makro. Jadi yang diruwat adalah secara keseluruhan atau kosmos kosmik yang ada di AKN Seni dan Budaya Yogyakarta baik yang bersifat dhohir maupun bathin. Jadi harapannya doa kita semua setelah adanya Pagelaran Ringgit Ruwatan ini segala sesuatunya adem ayem, selalu diselimuti anugerah dan keselamatan, AKN Senbud Yk akan selalu berkembang dan diminati masyarakat. Menciptakan generasi unggul penerus dan pelestari kesenian dan kebudayaan khususnya gagrak Ngayogyakarta,” jelas Bayu Purnama, M.Sn.
Pada malam harinya, masih di tengah terjangan derasnya hujan yang ditambah derunya angin, agenda terus berlanjut. Sarasehan bertema Hambudi Rembaganing Budoyo “Refleksi, Tantangan dan Harapan” mengawali Pementasan Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa AKN Senbud Yk dengan lakon “Lakuning Pangesthi”.
Hadir sebagai pembicara dalam Sarasehan adalah Direktur AKN Senbud Yk Dr. Supadma, M.Hum., Perwakilan Pemda DIY Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. Kadinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dan Direktur AKN Rejang Lebong Bengkulu Ir. Joko Sutopo Sugeng Hartono, M.T.A. Bertugas sebagai moderator adalah Kepala P3MPM AKN Senbud Yk Ari Dwi Rahmawati, M.Pd.
Secara ringkasnya, dalam Sarasehan tersebut Dr. Supadma, M.Hum. menceritakan awal berdiri dan berkembangnya AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menghadapi segala tantangan dan peluang dalam menyelenggarakan pendidikan di tengah pandemi Covid 19, terus berproses bersama segenap staff dosen dan karyawan hingga saat kini. Tentunya hal tersebut disambut dengan apresiasi dan ucapan selamat dari dua pembicara lainnya. Dian Lakshmi mengungkapkan bahwa AKN Senbud telah berhasil membuktikan diri sebagai mitra Pemerintah Daerah Provinsi DIY dalam memajukan dan melestarikan seni budaya gagrak Yogyakarta. Sedangkan Direktur AKN Rejang Lebong sendiri turut memberi motivasi dan merasa bangga dengan pencapaian-pencapaian AKN Senbud Yk sebagai satu-satunya AKN seni budaya di Indonesia dan konsen dalam pemajuan seni budaya Ngayogyakarta.
Selepas Sarasehan, saatnya para Dosen dan Mahasiswa unjuk karya bersama dalam Lakon “Lakuning Pangesthi” dimana cerita “Lakuning Pangesthi” ini adalah buah ide cerita dari Dr. Supadma, M.Hum., yang didukung Agustinus Welly Hendratmoko, M.Sn. sebagai Penata Konser Karawitan, Drs. Kartiman, M.Sn., sebagai Penata Iringan Lakuning Pangesthi, Bayu Purnama, M.Sn., sebagai Penata Iringan Pakeliran Lakuning Pangesthi dan tentunya para mahasiswa sebagai pengrawit. Para penari adalah Ali Nursotya Nugraha, M.Sn., Otok Fitrianto, M.Pd., Hendy Hardiawan, M.Sn., Wisnu Dermawan, M.Sn., dan Y. Adityanto Aji, M.A.
Hadir sebagai tamu kehormatan pada acara tersebut adalah segenap rombongan pimpinan dari AKN Rejang Lebong Bengkulu, AKN Putra Sang Fajar Blitar, dan AKN Pacitan.
Rochmad AKN
0 Komentar