Sinergi Antara Kraton Yogyakarta Dengan AKN Senbud Yk Hasilkan Kader Penggerak Kebudayaan

Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta

Yogyakarta- Kerjasama antara Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan kampus Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta secara garis besar bermula dari keberadaan tenaga pengajar baik dosen ataupun instrukturnya kebanyakan dari para abdi dalem kraton. Kemudian menilik dari sejarah berdirinya AKN Seni dan Budaya Yogyakarta sendiri merupakan ide, gagasan dan prakarsa besar Ngarso Dalem Sri Sultan Hamegku Buwono X Gubernur DIY sekaligus raja kraton Ngayogyakarta.

Seperti yang dijelaskan oleh Raden Wedono Sasmito Probo abdi dalem kraton yang membidangi seni tari, bahwasannya tampilnya mahasiswa AKN Seni dan Budaya Yogyakarta dalam berbagai kegiatan di dalam kraton dimulai sudah sejak angkatan pertama perkuliahan mulai aktif, serta ditunjangnya materi-materi dalam perkuliahan di AKN Senbud Yk sendiri yang hampir delapan puluh persen merupakan materi kesenian dan kebudayaan gaya Ngayogyakarta.

“Jadi memang sejak awal antara AKN Senbud Yk dengan Kraton Yogyakarta itu bersinergi dan kraton sendiri juga membutuhkan keberadaan kampus seni dan budaya khusus gaya Ngayogyan seperti akn ini, sebagai media atau wadah untuk mencetak kader pengerak kebudayaan Yogyakarta dan penari-penari klasik gaya Yogyakarta yang nantinya jika memang berkenan juga akan kami harapkan juga bisa bergabung jadi matoyo di kraton Yogyakarta”, jelasnya, saat wawancara dengan tim media aknyogya.ac.id, Selasa 23/5.

Senada dikatakan oleh Kaprodi seni tari Luvita Pradana Puspitasari, S.Sn. M.A. bahwa untuk tampil menari di kraton seperti pada saat tampil di Bangsal Sri Manganti para penari dituntut mampu untuk membawakan tarian gagrak Yogyakarta apapun itu jenis tariannya. Juga dalam penampilannya ada ketentuan-ketentuan khusus seperti lakon yang dibawakan tidak diperbolehkan travesti misalkan seorang perempuan memaikan peran laki-laki atau sebaliknya.

Secara terpisah direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menambahkan, sebagai sumber belajar, kraton itu merupakan sumber dan pusat materi yang menjadi bahan ajar di kampus AKN Senbud Yk. Artinya bila kita menampilkan khasanah seni tradisi istana (kraton-red) kita kembali kepada induknya, maka dari itu secara konsekuen pertunjukan itu harus disiapkan sesuai dengan norma pertujukan di ndalem kraton. “Ini merupakan pembuktian tentang keberhasilan para mahasiswa  terkait dengan  nomor-nomor seni yang dipelajari dan menjadi tolak ukur bagi para mahasiswa  bagaimana bisa menyajikan dengan  baik dengan mental kesiapan yang baik untuk secara normatif  melaksanakan tata aturan  bagaimana sebuah pertujungakan  bila disajikan di lingkungan kraton. Ini menjadi pembeda saat tampil di luar kraton dan di hadapan para penonton baik mancanegara maupun domestik”, terang Dr Supadma, M.Hum.

Rochmad-AKN