Terhibur, Turis Asing Saksikan Wayang Topeng Panji Joyokusuma AKNSBY Di Musium Sonobudoyo

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
Terhibur, Turis Asing Saksikan Wayang Topeng Panji Joyokusuma AKNSBY Di Musium Sonobudoyo
blog
Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta

Yogyakarta-Dua orang penari dari kampus AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menyuguhkan tari golek ayun-ayun dengan anggunnya, sebagai pembuka dimulainya sendratari wayang topeng yang memainkan lakon Panji Jayakusumo di Museum Sonobudoyo, Jl. Pangurakan No. 6, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta, Minggu malam (28/8/22).

Wayang topeng Panji Jayakusumo menceritakan tentang keadaan Kraton Jenggalamanik yang tidak menentu sepeninggal Dewi Sekartaji, Ragil Kuning dan Panji Asmarabangun. Peperangan terjadi setelah dua utusan dari Kraton Bali datang untuk merebut tahta. Jenggalamanik yang kacau, membuat Prabu Lembu Amiluhur mengutus Raden Gunung Sari beserta abdinya untuk mencari Panji Asmarabangun. Setelah mencari kian kemari akhirnya mereka bertemu Panji Jayakusumo yang setelah diminta bantuannya akhirnya bisa memadamkan pemberontakan. Dua utusan dari Bali setelah ditundukkan oleh Panji Jayakusumo, berubah wujud menjadi Dewi Sekartaji dan Dewi Ragil Kuning. 

Masalah belum berhenti karena tak lama kemudian Prabu Sewandana dari Kraton Bantarangin mendatangi Kraton Jenggala bertujuan melamar Dewi Sekartaji. Panji Jayakusumo menantang Prabu Sewandana yang apabila berhasil mengalahkannya maka boleh memboyong Dewi Sekartaji. Pertarungan pun terjadi, dan dimenangkan oleh Panji Jayakusumo yang kemudian diketahui bahwa Panji Jayakusumo tak lain adalah Panji Asmarabangun. Setelah peristiwa-peristiwa tersebut dilalui Kraton Jenggalamanik akhirnya tentram Kembali.

Pertunjukan wayang topeng Panji Jayakusumo ini disuguhkan secara apik oleh para mahasiswa prodi tari AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, disutradarai oleh Widodo Kusnatyo,S.Sn. Iringan gamelan dan lantunan tembang semakin membuat lakon wayang topeng ini menjadi lebih hidup dan memperjelas alur cerita. Para penonton yang berasal dari dalam dan luar negeri duduk tenang sembari menyimak dan menikmati setiap gerakan penari dan alunan musik gamelan. 

Perjalanan cerita wayang topeng yang kurang lebih membutuhkan waktu kurang lebih satu jam ini rupanya mampu menghibur para penonton. Din Ali, salah seorang turis dari Belanda yang turut menikmati pertunjukan seni ini mengungkapkan bahwa pertunjukan ini sangat luar biasa dan merasa terhibur serta merasa perlu untuk dilestarikan.

Dimasa depan tarian seperti ini mesti akan berkembang karena ini sangat bagus. Jadi kolaborasi antara media dan juga perguruan tinggi bidang seni ini sangat perlu dukungun dari masyarakat dan yang lebih penting lagi di lestarikan. Intinya kembali lagi pada hal itu bahwa, kolaborasi itu sangat perlu dan orang orang itu perlu untuk belajar kesenian tari ini", ujar wisatawan asal negara Belanda tersebut.

Rochmad - AKN 

 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami