AKN Seni Budaya Yogyakarta Dukung Penelitian Seni Pencak Silat

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
AKN Seni Budaya Yogyakarta Dukung Penelitian Seni Pencak Silat
blog
Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta

 

Bantul, aknyogya.ac.id – Kampus Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogykarta turut mendukung Penelitian Kemendikbudristekdikti dengan skema Penelitian Terapan Jalur Hilirisasi (PTJH), Senin, 11/9, bertempat di kampus AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. Dr. Supadma, M.Hum selaku Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menerima langsung tim riset penelitian yang diketuai oleh Prof. Dr. Sri Rustiyanti, M.Sn. (Dosen ISBI Bandung), dibantu oleh Dr. Wanda Listiani (anggota), dan Dra. Sriati Dwiatmini (anggota sekaligus mitra penelitian dari Pencak Silat MP).

Penelitian ini mengangkat pencak silat yang merupakan salah satu warisan tak benda (WTB) yang ditetapkan UNESCO. Urgensi penelitian ini adalah untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih baik dan menarik bagi mahasiswa melalui laboratorium virtual Seni Pencak.

Lokus penelitian berada di tujuh tempat, salah satunya di DIY. Beberapa tempat di DIY yang menjadi sasaran penelitian yaitu ISI Yogyakarta, AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, IPSI Yogyakarta dan Candi Prambanan. Data-data yang diperoleh dari hasil pemotretan dan video akan diolah melalui proses 3D Fotogemetri dan Augmented Reality Time yang disingkat 3D FARReal Time yang kemudian didokumentasikan dalam laboratorium visual.

Kepada tim media aknyogya.ac.id, tim riset penelitian mengatakan bahwa kedatangannya ke kampus AKN Seni dan Budaya dapat langsung bertemu dengan Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. “Ternyata penjajagan yang pertama tanpa disengaja kami dapat mendatangi kampus AKN Seni dan Budaya Yogyakarta dan dengan sangat mumpuni Dr. Supadma melakukan beberapa ragam gerak. Tim kami mendokumentasikan model gerak yang langsung dilakukan oleh pak direktur yang dilakukan dalam ruang kantor kerjanya,” kata Prof. Sri Rustiyanti.

Dr. Supadma, M.Hum. Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menjelaskan bahwasanya, tari klasik yang bersumber dari cerita menak merupakan gagasan Sri Sultan Hamengku Buwono IX Raja Kraton Ngayogyakarta yang ke-9 dan para penarinya pada waktu itu merupakan abdi dalem kraton Yogyakarta. Bahkan pada waktu itu sudah dilakukan simposium untuk menjadikan tari menak untuk dijadikan sebuah dramatari. Namun, belum sampai terwujud Sinuwun Ngarso Dalem sudah mangkat. “Kampus AKN Senbud Yk sebagai pengembang, pelestari seni tari tradisional khusus tari klasik kraton Yogyakarta, salah satunya tari menak yang di dalam tarian tersebut terdapat unsur pencak silat. Dimana AKN Seni dan Budaya Yogyakarta memiliki kompetensi di bidang tarian tersebut. Maka, kita mendukung sekali saat tim penelitian membutuhkan keterangan dari kampus kita,” terangnya, di ruang kerjanya.

Diharapkan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menjadi salah satu kampus yang maju dan terus berkembang dengan menjalin berbagai kerja sama dengan pentahelix yang terdiri atas pengusaha, pemerintahan, insdustri, perguruan tinggi dan stakeholders. Ini menjadi satu bentuk kerja sama sesama perguruan tinggi seni dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian.

 

Rochmad AKN

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami