Yogyakarta, aknyogya.ac.id – Memasuki tahun 2025 mahasiswa Akademi Komunit...

Jakarta, aknyogya.ac.id – Merespon terbitnya Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi mengadakan Kick Off Nasional Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Tahun 2023, di Millennium Hotel Sirih, Jl. H. Fachrudin No. 3, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Selasa, 22/8.
Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc., Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi dalam sambutannya mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada LPDP yang telah mendukung pendidikan vokasi dan mendorong kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan pemerintah daerah. Salah satunya melalui program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah. Program tersebut memiliki arti penting untuk mendorong kolaborasi antara satuan pemangku kepentingan sesuai dengan arah pembangunan dan pengembangan industri diwilayah.
Tujuan umum dari program ini adalah terbentuknya model ekosistem yang dituangkan dalam policy brief sebagai acuan dalam menentukan klaster inovasi berdasarkan pada potensi dan agenda prioritas pembangunan daerah/wilayah melalui kemitraan sinergis antara Satuan Pendidikan Vokasi dengan Pemerintah Derah yang diselaraskan dengan kebutuhan DUDI.
Adapun tujuan khususnya antara lain pertama tersusunnya srategi untuk menyelaraskan supply dan demand tenaga kerja, local skills yang erat dengan kekhasan daerah, dan critical occupations dengan penyiapan skills masa depan dari lulusan pendidikan vokasi yang komprehensif berdasarkan potensi sumber daya ekonomi di daerah yang menjadi target program dalam bentuk workforce planning.
Kedua tersusunnya model ekosistem melalui rencana strategis riset dan inovasi, serta meningkatnya kuantitas dan kualitas riset terapan (applied research) yang berbasis pada keunggulan dan potensi daerah/wilayah dalam bentuk innovation planning.
Ketiga meningkatnya kuantitas dan kualitas kemitraan, interaksi, peran dan komitmen, serta partisipasi Pemerintah Daerah, DUDI, dan pemangku kepentingan strategis di daerah/wilayah target terhadap implementasi kebijakan dan program prioritas pendidikan vokasi.
Seperti yang dikatakan oleh Rais Faisal Ahyar, M.Eng. Kepala Sub Bagian Tata Usaha AKN Seni dan Budaya Yogyakarta yang turut hadir dalam peluncuran Kick Off nasional tersebut mengatakan bahwasanya dengan adanya agenda seperti ini harapan kita bersama setiap stakeholder bisa terlibat langsung dan bersinergi dalam pemajuan daerah. Sehingga dari berbagai potensi yang ada di setiap stakeholder itu bisa saling berkolaborasi membangun daerah.
Untuk daerah propinsi DIY yang terlibat dalam program ini secara bersama-sama membuat konsorsium yang terdiri dari Sekolah Vokasi UGM, Fakultas Vokasi UNY dan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. Konsorsium ini dipimpin oleh Sekolah Vokasi UGM. Dan akan bersama-sama bersinergi dengan Pemda, Kadinda dan stakeholder lainnya
“Jadi, pengembangan inovasi berbasis potensi daerah adalah kita akan melihat dulu potensi daerah di Jogja ini seperti apa. Ada apa saja. Kalau kita lihat dengan rencana pembangunan jangka menengah di Yogyakarta, kita akan menemukan datanya. Setelah kita menemukannya kita akan menentukan inovasi apa yang akan kita kembangkan. Kita juga akan membangun kerjasama kemitraan dengan Kadinda, Pemda dan stakeholder lainnya yang memungkinkan akan kita ajak untuk bergerak bersama untuk mengambangkan potensi daerah yang ada dan sesuai dengan RPJM daerah Yogyakarta,” jelas Kasubag TU AKN Senbud Yk ini.
Lebih lanjut Kepala P3MPM AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Ari Dwi Rahmawati, M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah ini adalah program berkelanjutan yang garis besarnya pada tahun pertama adalah kegiatan untuk memetakan tenaga kerja yang ada di daeerah dan tahun kegua adalah untuk perencanaan inovasi di masing-masing daerah berbasis potensi yang dimiliki.
“Harapan kegiatan ini untuk membangun jembatan dan meruntuhkan tembok pembatas antar PTV dengan Pemerintah Daerah agar bisa saling berinteraksi antara satu dengan yang lain,” ungkap Ari Dwi Rahmawati, M.Pd..
Pada pelaksanaannya, program itu bertujuan untuk meningkatkan interaksi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan strategis di daerah. Seperti ke sesama satuan pendidikan vokasi, Pemda, Kadinda, DUDI, hingga ke komunitas untuk menyusun perencanaan inovasi adi, yang selaras dengan kebutuhan pembangunan dan potensi daerah.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh perguruan tinggi negeri vokasi yang ada di seluruh Indonesia. Dari propinsi DIY, selain AKN Seni dan Budaya Yogakarta, turut hadir pula Sekolah Vokasi UGM dan Fakultas Vokasi UNY. AKN Seni dan Budaya Yogyakarta sendiri menugaskan Rais Faisal Akhyar, S.T., M.Eng., Ari Dwi Rahmawati, M.Pd., dan Dyah Widuri, S.E., M.M. untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Rochmad AKN
0 Komentar