Kriya Kulit AKNSBY Pameran Karya di Festival Keistimewaan Yogyakarta 2025

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
Kriya Kulit AKNSBY Pameran Karya di Festival Keistimewaan Yogyakarta 2025
blog
Direktur AKNSBY Prof. Dr. Drs. Kuswarsantyo, MHum. didampingi Ima Novilasari, MSn memberi penjelasan terkait karya yang dipamerkan kepada Dr. Didik Wardaya,SE. MPd. selaku Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan.

Yogyakarta - Prodi Kriya Kulit AKN Seni dan Budaya Yogyakarta berpartisipasi aktif dalam Festival Keistimewaan Yogyakarta 2025 yang diselenggarakan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY Jalan Janti Wonocatur, Banguntapan, Bantul pada tanggal Jumat-Sabtu (28-29/11/2025). Menurut Ima Novilasari, MSn. Kaprodi Kriya Kulit AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, partisipasi AKN Seni dan Budaya pada perhelatan ini memiliki dua fokus utama. Yaitu pameran karya mahasiswa dan diseminasi hasil penelitian berdikari.

Untuk pameran yang ditampilkan adalah wayang kulit sebagai karya-karya unggulan mahasiswa. “Pameran ini berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan kreativitas dan kemampuan teknis mahasiswa dalam mengolah kulit menjadi produk seni bernilai tinggi sekaligus memperkuat citra institusi sebagai pusat pendidikan seni kriya kulit,” terang Ima. “Sedangkan untuk diseminasi hasil penelitian berdikari, kegiatan ini menjadi ajang penyebarluasan hasil dari Penelitian Berdikari 2025 yang didanai oleh LPDP yang dilakukan Tim Dosen Prodi Kriya Kulit,” tambah Ima.

Dipaparkan Ima, fokus diseminasi adalah inovasi Teknologi Industri Penyamakan Kulit Perkamen. Penyamakan kulit perkamen adalah proses tradisional yang menghasilkan kulit berkualitas tinggi yang ideal digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan wayang kulit. Sementara untuk tujuan diseminasi sebagai pemantik informasi yang menyediakan informasi kepada para pengunjung, khususnya siswa SMK dan masyarakat umum serta para perajin wayang kulit.

Terkait pengenalan inovasi, ditujukan untuk memberi tahu bahwa Prodi Kriya Kulit AKN Seni dan Budaya Yogyakarta telah memiliki teknologi industri termasuk mesin yang dikembangkan untuk Penyamakan Kulit Perkamen. Teknologi ini diharapkan dapat mengatasi masalah kelangkaan dan meningkatkan kualitas serta efisiensi produksi kulit perkamen dibandingkan dengan metode manual. “Dengan demikian, partisipasi ini tidak hanya memamerkan hasil karya seni, tetapi juga berfungsi sebagai transfer ilmu pengetahuan dan teknologi terapan kepada stakeholder terkait khususnya dalam mendukung keberlanjutan dan kualitas industri wayang kulit tradisional di Yogyakarta,” ucap Ima.

Seperti diketahui, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY bersama DPAD DIY menyelenggarakan Festival Keistimewaan Yogyakarta (FKY) 2025 yang digelar dua hari. Ajang tersebut sebagai ruang literasi budaya yang representatif bagi tumbuhnya pemahaman dan praktik nilai-nilai keistimewaan. Festival ini hadir sebagai bentuk peringatan atas Hari Keistimewaan Yogyakarta, sekaligus momentum untuk merayakan kekayaan budaya, pemerintahan khas, dan filosofi kehidupan masyarakat Yogyakarta yang diwariskan turun-temurun. FKY 2025 diselenggarakan sebagai upaya memperingati dan memaknai kembali status keistimewaan DIY yang berakar pada sejarah, budaya, dan tata kelola pemerintahan. (Humas-AKNSenBud)
 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami