YOGYAKARTA - Menyongsong Hari Ibu 22 Desember 2025 AKN Seni Budaya Yogyakarta menggelar Workshop ...
YOGYAKARTA - Di penghujung tahun 2025 Program Studi Karawitan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta kembali mendapatkan kesempatan untuk mendedikasikan keilmuannya dalam acara Internasional Yogyakarta Karawitan Festival yang berlangsung di ISI Yogyakarta. Karawitan AKNSBY tampil memukau di hadapan para penonton yang hadir langsung maupun yang menyaksikan secara streaming. Menurut Bayu Purnama, SSn. MSn. selaku Kaprodi Seni Karawitan, pementasan ini sudah kali keempat. "Nah untuk yang penampilan di ISI Yogyakarta lalu, Prodi Seni Karawitan menampilkan pagelaran karawitan dengan karya Tedaksih. Penampilan kami tetap menggunakan acuan Karawitan Klasik Gaya Yogyakarta tetapi dalam pengemasannya khususnya dalam syair-syairnya menuangkan keilmuan kawruh tentang karawitan, dimana saya selaku Kaprodi saat itu juga selaku komposer,' ungkap Bayu.
"Karawitan itu tidak hanya sebagai ajang musikalitas saja tetapi di dalamnya terdapat filosofi-filosofi kehidupan yang mungkin di era generasi Z atau generasi Gen Z ini kurang selalu dicermati. Bahwasannya di dalam setiap tembang itu selalu ada kawruh-kawruh dari para leluhur utamanya untuk berkehidupan sesama manusia harus lebih baik, harus saling menghormati termasuk dengan alam," kata Bayu. Hal tersebut diakuinya disematkan dalam tembang-tembang yang dibawakan pada pergelaran dengan persiapan kurang lebih waktu dua minggu. Setidaknya waktu berprosesnya 10 kali latihan yang mahasiswanya sangat antusias karena perhelatan ini sifatnya internasional setahun sekali dan bisa disaksikan secara live maupun streaming. Dan yang menyaksikan seluruh dunia sehingga bisa menjadi pembuktian khususnya seni karawitan.
Bayu menambahkan, karawitan di era modern tetap eksis sesuai dengan zamannya dan tetap tidak meninggalkan akar budaya utamanya. "Kalau di AKNSBY kami tetap mengutamakan Karawitan Tradisi Gaya Yogyakarta. Bagaimana karawitan Yogyakarta itu pakemnya adalah maskulin tetapi tidak meninggalkan feminim, tetap di situ dan tetap harus ada nuansa-nuansa kelembutan. Sebaik mungkin, seapik mungkin, biar masyarakat itu bisa menerima pasarnya generasi muda yaitu tidak bosan atau tidak sungkan dalam belajar karawitan," paparnya.
Bayu berharap ke depan semoga event-event yang tingkatnya internasional selalu diikuti AKN Seni dan Budaya Yogyakarta khususnya Prodi Seni Karawitan. "Semoga AKNSBY selalu mendapatkan kesempatan-kesempatan tampil pada pergelaran-pergelaran atau seni karawitan yang lebih menarik agar bisa dinikmati berbagai elemen kalangan muda, kalangan tua dan semua kalangan khususnya seni budaya. (Humas-AKNSenBud)
0 Komentar