Sampaikan Kajian Wayang Beber, Dosen Kriya Hadiri Seminar Hasil Kajian Koleksi Wayang Banyumas

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
Sampaikan Kajian Wayang Beber, Dosen Kriya Hadiri Seminar Hasil Kajian Koleksi Wayang Banyumas
blog
Peserta Seminar Hasil Kajian Koleksi Museum Wayang Banyumas Tahun 2024 Di Hotel Luminor Purwokerto. Foto: Dok Pemda Banyumas

Banyumas, aknyogya.ac.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata mengundang salah satu dosen kriya kulit dari Kampus Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta untuk mengikuti Seminar Hasil Kajian Koleksi Wayang Banyumas tahun 2024, yang dilaksanakan pada Selasa, 13/8, di Luminor Hotel Purwokerto, Jl. Jend. Sudirman, No. 324, Pereng, Purwokerto, Banyumas.

Museum yang diberi nama Sendang Mas itu dibangun sejak tahun 1982, terus dikembangkan  hingga sekarang nama Sendang Mas sendiri merupakan kepanjangan dari Seni Pedhalangan Banyumas yang dimaksudkan untuk memberikan pembedaan antara wayang gaya Banyumas dengan jenis wayang dari gagrak daerah lainnya. Koleksi Museum Sendang Mas sangat beragam, tidak hanya berupa jenis wayang yang mencerminkan lintasan sejarah, melainkan sejumlah alat bantu pertunjukan lainnya. Seperti Blencong sebagai alat tata cahaya, gamelan sebagai alat musiknya, hingga Pakeliran atau layar. Koleksi Museum Wayang Sendang Mas adalah semua jenis wayang gagrak Banyumasan tempo dulu hingga masa sekarang.

Seminar ini diikuti oleh tiga puluh dua peserta yang terdiri dari pelajar SMKI Banyumas, mahasiswa perguruan tinggi di Banyumas, jajaran Dinas Pemuda Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas, Pepadi cabang Banyumas dan budayawan serta seniman wayang kulit. Junende Rahmawati, M.Sn., dosen seni kriya kulit yang mewakili kampus AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menuturkan bahwasanya kegiatan seminar tersebut salah satunya selain menambah wawasan tentang wayang kulit juga mengenal tentang ciri wayang, “Materi yang saya sampaikan adalah kajian tentang wayang Beber koleksi museum wayang Banyumas, selebihnya seperti Wayang Klitik dan Wayang Suluh disampaikan oleh teman saya dari Dinas Kebudayaan DIY,” ujar Junende Rahmawati, M,Sn.

Kegiatan seminar seperti ini sangat bagus sebagai agenda tahunan, untuk menambah khasanha pengetahuan tentang dunia wayang kulit dari berbagai jenis dan tentunnya melestaraikan budaya Jawa yang merupakan warisan budaya adhi luhung peninggalan dari nenek moyang kita yang perlu dikembangkan dan dilestarikan keberadaanya.

 

Rochmad AKN

 

 

 

 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami