Yogyakarta, aknyogya.ac.id – Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat mengadakan ...

Gunungkidul,aknyogya.ac.id – Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dalam evaluasi dan monitoring menindaklanjuti perkembangan pelatihanan karawitan pada sanggar-sanggar atau kelompok karawitan yang memperoleh hibah gamelan dari Pemda DIY tahun 2021/2022 berjalan dengan baik.
Seperti Ratri Riska Satvika alumni AKN Seni dan Budaya Yogyakarta yang ditugaskan oleh Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan menjadi instruktur ataupun pelatih karawitan di desa Mejing, Kalurahan Melikan, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul pada kelompok seni karawitan Ngudi Laras. Ia menuturkan bahwa, sejak ditetapkan menjadi Intruktur karawitan baru mulai melatih pada 28 mei 2023. Penjadwalan yang sudah tersusun, karena kurangnya keaktifan peserta dan sanggar sendiri banyak libur dengan berbagai alasan, maka kegiatan pelatihan terpaksa di tunda atau libur. Sehingga sampai saat ini baru berjalan 5 kali pertemuan. “Untuk mengatasi kendala tersebut dengan merencanakan kelas penggati di luar jadwal latihan serta adanya peneguhan atas kesadaran peserta untuk berlatih,” ujar Ratri.
Sejak awal instruktur menyampaikan dalam materi pembelajarannya baik teknik dan pola tabuhannya dengan cara menabuh bedug dan bonang panembung yang merupakan seni karawitan gagrak Yogyakarta, tetapi karena kurangnya personil peserta sehingga dalam latihan tidak ada yang menabuh instrumen tersebut. Namun, di luar dua instrumen tersebut peserta sudah bisa menyajikan gending dengan baik.
“Peserta pelatihan kebanyakan ibu-ibu warga sekitar. Sebelum diterjunkan instruktur dari dinas ini, sanggar Ngudi Laras sudah ada pelatih yang mendampingi peserta. Jadi tidak mengajarkan dari nol, tetapi hanya menambahkan materi seputar pembenahan teknik dan pola tabuhannya,” imbuhnya
Salah satu anggota kelompok karawitan Ngudi Laras Ita Ristianingsih mengungkapkan bila sanggar yang diikutinya vakum cukup lama, mengingat para pesertanya sebagian besar ibu rumah tangga yang tentunya banyak kesibukan. “Alhamdulillah, dengan adanya instruktur yang baru memberikan dampak yang positif untuk kelompok karawitan kami, karena kami jadi lebih banyak pengetahuan mengenai gending- gending jawa.” kata Ita Ristianingsih.
“Selain itu dari yang sebelumnya lama vakum dan masih adaptasi dengan peralatan gamelan baru, mbak Ratri (instruktur-red) sangat sabar membantu kesulitan ibi-ibu dalam memainkan alat musik gamelan.” ujarnya.
Rochmad-AKN
0 Komentar