Bantul, aknyogya.ac.id – Pengambilan sumpah/janji Aparatur Sipil Negara AS...
Mantrijeron, aknyogya.ac.id – Terlibat aktif dalam program Kampung Menari bagi alumni Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta merupakan wujud aksi nyata menjadi bagian dari pelestari seni dan budaya yogyakarta. Program yang rutin digiatkan setiap minggunya di seluruh kampung di Yogyakarta ini diikuti oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Dan menjadi suatu kebanggaan dan kebahagiaan bisa tampil dalam Jogja World Heritage Festival 2024, suatu event kebudayaan berskala internasional.
Sukarni pengelola Sanggar Tari Yoso Budoyo, Langenastran, Kraton yang merupakan alumni AKN Seni dan Budaya Yogyakarta dalam JWHF 2024 bersama sanggarnya terlibat dalam kampung menari yang mana dalam acara tersebut di tampilkan 150 penari, yang menampilkan tarian sumbu filosofi, Sabtu-Minggu, 21-22/9, “Saya sangat senang terlibat pada event skala internasinal ini, kegiatan ini menjadi wadah para pelaku seni untuk ide dan gagasan berkesenian,” ucap alumni Prodi Tari angkatan VIII.
Jogja World Heritage Festival 2024 merupakan momentum peringatan satu tahun untuk ditetapkannya situs warisan dunia Sumbu Filososfi Jogja melalui Sidang Dewan Badan Seni dan Budaya Dunia UNESCO, 18 September 2023. JWHF Tahun 2024 merupakan gelaran peringatan memasuki tahun kedua yang diselenggarakan di sepanjang Jalan Pangung Krapyak hingga Tugu Pal Putih (Tugu Jogja-red), Jl. D.I Panjaitan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta.
Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dan Badan Penyangga Pengelolaan jalur Sumbu Filosofi sebagai panitia penyelenggara, dalam sambutannya Kepala Dinas Kebudayaan DIY mewakili panitia penyelengara mengatakan bahwa, perayaan kali ini lebih menitikberatkan pada tema-tema filosofi kehidupan manusia yang kita ambil adalah di segmen selatan yang di sebut dengan segmen sangkan dumadi, yaitu segmen awal mula kehidupan manusia. Sehingga tematik yang diangkat adalah Kebayanan Festival. Kebayanan itu adalah satu kawasan yang ada di sisi selatan sumbu filosofi Yogyakarta.
Sebanyak 9 Kemantren dan 20 Kalurahan yang berada di kawasan sumbu filosofi menjadi bagian pelaku ide gagasan perencanaan dan pelaksanaan dan juga menjadi kelompok kerja teknis pengelola yang menggerakkan seluruh warga untuk menjadi bagian dari festival ini. “Jadi Jogja World Heritage Festival atau Festival Kebayanan ini adalah langsung dari masyarakat untuk masyarakat yang berada di kawasan situs Sumbu Filosofi Yogyakarta warisan dunia,” terang Dian Laksmi Pratiwi, M.A.
Kampung menari juga menjadi bagian dari pemberdayaan warga untuk mengaktifkan budaya dan juga ekonomi secara berkelanjutan. “Jadi lulusan dari AKN Seni dan Budaya Yogyakarta akan menjadi penggerak untuk terus mengaktifkan aktivasi-aktivasi kebudayaan khususnya di seni tari, seni karawitan dan untuk kriyanya bisa ikut di pameran dalam stand yang sudah tersedia,” imbuh Kepala Dinas Kebudayaan DIY.
Festival Sumbu Filosifi ini salah satu event seni budaya Yogyakarta berskala internasional. Ini merupakan kesempatan berharga khususnya bagi seniman-seniman dan juga alumni AKN Seni Budaya Yogyakarta, bisa bekerjasama memberikan kontribusi baik secara ide kreatif gagasan dan pelaku seninya, “Yang jelas ini adalah event berharga, seniman dituntut untuk bisa berkolaborasi dengan berbagai elemen dan mengedepankan kaidah-kaidah filosofi yang ada dalam seni dan budaya khususnya gaya Yogyakarta agar bisa tetap menggaung di dunia. Dan juga dengan adanya event ini teman-teman seniman alumni AKN Senbud Yk diberikan ruang untuk berekspresi untuk mengaplikasikan pemahaman teori dalam aksi nyata,” ujar Kaprodi Seni Karawitan AKN Senbud YK.
Rangkaian acara yang sudah dipersiapkan sejak pagi selama dua hari dimulai dengan kegiatan reresik lingkungan yang dimulai dari Tugu Pal Putih (Tugu Jogja-red) hingga Panggung Krapyak, pembukaan festival dengan dua gunungan yaitu gunungan Lanang dan Wadon yang dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan tarian persembahan Kampung Menari, kemudian ada 55 stand UMKM. Di hari kedua akan ada Amazing Bicycle yaitu sebuah kompetisi bersepeda secara berkelompok yang akan diberikan pertanyaan-pertanyaan seputar wawasan tentang sumbu filosofi.
Rochmad AKN
0 Komentar