Bantul – Sebuah workshop seni tradisional Yogya...
.jpg)
Yogyakarta– Dosen AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Program Studi Kriya Kulit melaksanakan Program Katalisator Kemitraan Berdikari dengan fokus penelitian pada teknologi industri penyamakan kulit perkamen. Program penelitian ini mendapatkan bantuan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sebuah pencapaian membanggakan yang dilakukan oleh Ima Novilsari, M.Sn selaku ketua penelitian dan beberapa dosen program studi kriya kulit menjadi anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi penerapan teknologi penyamakan kulit perkamen modern dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas industri wayang kulit di wilayah Bantul.
Bantul dikenal sebagai salah satu sentra utama kerajinan wayang kulit di Indonesia, dengan banyak UMKM yang masih menggunakan metode tradisional dalam pengolahan kulit perkamen. Teknologi baru yang dikembangkan diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan dapat memberikan inovasi baru dalam proses penyamakan kulit, sehingga menghasilkan bahan kulit perkamen dengan proses yang lebih cepat dan berkualitas untuk pembuatan wayang kulit. “Dengan adanya teknologi mesin penyamakan kulit ini dapat meningkatkan efisiensi produksi, menghasilkan kulit dengan kualitas yang lebih baik dan ramah lingkungan” Kata Ima.
Penelitian ini juga melibatkan kerja sama dengan para pelaku industri untuk memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan adanya program ini, para pelaku industri wayang kulit di Bantul dapat memperoleh manfaat langsung berupa peningkatan kualitas bahan baku, efisiensi dalam proses produksi, serta peningkatan nilai ekonomi dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini juga menjadi bentuk sinergi antara akademisi dan mitra industri dalam upaya melestarikan dan mengembangkan warisan budaya wayang kulit melalui pendekatan teknologi modern.
“Kami sangat menyambut baik dengan adanya penelitian yang dilakukan, karena dengan begitu produksi kulit perkamen akan meningkat apalagi dengan harga yang jauh lebih murah” Ujar Suprih salah satu pengrajin wayang kulit di Gendeng.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, AKN Seni dan Budaya Yogyakarta secara konsisten menjalankan kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Keberhasilan penelitian ini nantinya akan menjadi bukti nyata bahwa AKN Seni dan Budaya Yogyakarta terus berupaya menghasilkan inovasi yang berdampak langsung pada masyarakat. (Humas – AKNSenBud)
0 Komentar