Yogyakarta - AKN Seni dan Budaya Yogyakarta mempunyai modal yang bagus untuk mendapat rekognisi d...

Magang sebagai mata kuliah wajib bagi perguruan tinggi yang diatur dalam PERMENDIKBUD No. 53 Tahun 2023, termasuk jenjang diploma satu ini menjadi bagian penting dari implementasi Pendidikan perkuliahan. Tahun ini Program Studi Kriya Kulit focus tatah sungging wayang dan kulitan tari menerjunkan sebanyak 13 mahasiswa ke dua mitra yang bergerak di bidang kerajinan tatah sungging wayang gagrag Yogyakarta “Griya Ukir Kulit Sagio” dan kerajinan tatah sungging kulitan (aksesoris kulit untuk tari klasik Yogyakarta) “Sungging Art Production”. Ketiga belas mahasiswa tersebut memilih tempat Magang sesuai dengan keinginan mereka untuk menekuni dan memperdalam ilmu membuat wayang kulit gagrag Yogyakarta atau kulitan tari klasik Yogyakarta. Dari hasil polling diperoleh sebanyak enam mahasiswa ingin menekuni kulitan tari klasik dan tujuh orang ingin focus pembuatan wayang kulit.
Tuti Lestari, salah satu mahasiswa Magang di Griya Ukir Kulit Sagio mengatakan bahwa “Magang di tempat bapak Sagio sesuai dengan harapan, kemarin memang sengaja memilih tempatnya pak Sagio karena ingin belajar membuat wayang. Waktu Magang ini mendapatkan pengalaman cara menyungging wayang bagian tanduk sapi, keris Gareng, mata Gareng yang besar, bisa belajar membuat gradasi jarik yang bagus dan membuat alis yang benar. Semua orang di tempat pak Sagio seperti saudara sendiri, tidak dibeda-bedakan, serta sangat membantu dalam proses pengerjaan tugas Magang. Setelah lulus dari AKN saya akan lanjut belajar di tempat pak Sagio. Karena saya merasa masih kurang kalau hanya belajar di D1.”
Berbeda tempat dengan Tuti, Bayu Adi Prabowo mahasiswa Magang di Sungging Art Production pimpinan Agus Marwanto, mengatakan bahwa “kegiatan Magang mendapatkan ilmu baru dalam dunia industri kerajinan tatah sungging dan aksesoris kostum tari. Setelah lulus saya akan meneruskan kegiatan seni tatah sungging, dengan membangun sanggar seni.”
Pendapat kedua mahasiswa tersebut sejalan dengan misi dilaksanakannya pembelajaran tatah sungging di AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, seperti yang disampaikan oleh Rohmad Eko Priyono, A.Md. Tk., S.Pd., M.Sn, di dunia industry apa yang diberikan pelaku industry kepada mahasiswa sesuai dengan perkuliahan. Seperti Mata Kuliah Tatah dan Sungging, serta Produk Tatah Sungging ditambahkan ilmu dan wawasan yang lebih pada saat mahasiswa Magang di DUDIKA. Mahasiswa Magang layak dan siap terjun di tengah masyarakat dilihat dari hasil produk yang mereka ciptakan.
Pemilik sanggar Griya Ukir Kulit Sagio menyampaikan bahwa “secara umum mahasiswa AKN Seni dan Budaya Yogyakarta yang melaksanakan Magang di tempatnya memiliki etika dan ketertiban yang baik. Yang membedakan diantara mereka hanya kemampuan atau kompetensinya dalam berkarya. Beliau juga menyadari bahwa banyak diantara mereka berasal dari umum atau belum memiliki basic keterampilan tatah sungging dan itu bukan jadi kendala yang penting ada kemauan.”
“Nilai utama dari mata kuliah Magang ini tidak hanya nilai dari hasil karya peserta Magang, yang paling utama yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk Kembali kepada masyarakat ialah etika atau attitude,” jelas Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. (Junende-Dosen Kriya Kulit)
0 Komentar