Sambutan Kepala
Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta
Assalamu'alaikum wr.wb.
Puji syukur kepada Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugerahNya sehingga website Dinas DIKPORA DIY ini dapat terbit.
Salah satu tujuan dari website ini adalah untuk menjawab akan setiap kebutuhan informasi dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi yang ada. Kami sadar sepenuhnya dalam rangka memajukan pendidikan di era berkembangnya Teknologi Informasi yang begitu pesat, sangat diperlukan berbagai sarana prasarana yang kondusif, kebutuhan berbagai informasi siswa, guru, orangtua maupun masyarakat, sehingga kami berusaha mewujudkan hal tersebut semaksimal mungkin.
Semoga dengan adanya website ini dapat membantu dan bermanfaat, terutama informasi yang berhubungan dengan pendidikan, ilmu pengetahuan dan informasi seputar Dinas DIKPORA DIY .
Besar harapan kami, sarana ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang ada dilingkup pendidikan dan pemerhati pendidikan secara khusus bagi Dinas DIKPORA DIY .
Akhirnya kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk website ini agar kami terus belajar dan meng-update diri, sehingga tampilan, isi dan mutu website akan terus berkembang dan lebih baik nantinya. Terima kasih atas kerjasamanya, maju terus untuk mencapai Dinas DIKPORA DIY yang lebih baik lagi.
Menristek Resmikan Gedung Akademi Komunitas Seni dan Budaya Yogyakarta
Menristek Resmikan Gedung Akademi Komunitas Seni dan Budaya Yogyakarta
Penulis Yohanes Enggar Harususilo | Editor Yohanes Enggar Harususilo KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan Gedung Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta pada Sabtu (2/2/2019) di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Hal ini merupakan wujud dukungan Kemenristekdikti dalam meningkatkan potensi pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Acara turut dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. "Yogyakarta adalah pusat pengembangan seni dan budaya Jawa dan tujuan wisata yang potensial, maka kebutuhan tenaga terampil jenjang pendidikan Diploma I dan Diploma II bidang seni dan budaya sangat dibutuhkan," jelas Menteri Nasir seperti dilansir dari rilis resmi Kemenristek. Baca juga: Menteri Jonan dan Cerita Becak UGM yang Memuliakan Penariknya Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta diharapkan dapat menerima lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk lebih cepat bekerja di bidang seni. "Selama ini pendidikan vokasi setelah SMK adalah pendidikan vokasi jenjang Diploma III. Ada gap yang lebar antara pendidikan SMK dengan pendidikan Diploma III. Untuk menutup gap tersebut maka dibentuklah pendidikan vokasi Diploma I dan Diploma II. Perguruan tinggi yang mendidik Diploma I dan Diploma II itu Akademi Komunitas ini," ungkap Menristekdikti. Akademi ini juga diharapkan mampu menjadi tempat para pekerja seni yang sudah berpengalaman di Yogyakarta dapat mengajar, walaupun beberapa di antara mereka ada yang tidak memiliki gelar magister. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) berbasis pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dapat menjadi sarana mereka mendapatkan surat keputusan (SK) pengakuan kompetensi mereka setara dengan magister. "Kurikulum Akademi Komunitas ini 70 persennya praktek. 30 persennya teori. Akademi Komunitas ini butuh banyak praktisi seni dan budaya untuk ikut pengajaran. Mereka bisa jadi dosen Akademi Komunitas setelah dilakukan proses RPL," ungkap Menteri Nasir. Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta menyelenggarakan Pendidikan Di Luar Domisili (PDD) dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta untuk program studi Karawitan, Kriya, dan Tari.
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!
0 Komentar