Yogyakarta, aknyogya.ac.id – Memasuki tahun 2025 mahasiswa Akademi Komunit...

Sleman – Dakam rangkaian perayaan hari ulang tahunnya yang ke 11, Royal Ambarukmo mengadakan pagelaran wayang kulit dan memberi penghargaan terhadap tokoh budaya dan para pegiat seni budaya Yogyakarta. Dalam wayang kulit, bertindak sebagai dalang Mas Wedono Ki Cermo Sutejo menceritakan tokoh punokawan yakni dengan lakon semar boyong. Wayang kulit sendiri diadakan di bangsal pesanggrahan Kedaton Ambarukmo yang berada di antara hotel Royal Ambarukmo dengan Plaza Ambarukmo, Jl. Laksda Adisucipto, Depok, Sleman,Yogyakarta. Kamis malam, 27/10.
Untuk mengawali acara tersebut dalam pembukaannya ditampilkan tarian Srimpi Pandelori yang di bawakan oleh empat orang mahasiswa dari kampus Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta. Direktur of Sales and Marketing Royal Ambarukmo Yogyakarta, Maya Dewi, menyampaikan kepada tim media AKN Seni dan Budaya, bahwasanya dengan ditampilkannya tari Srimpi Pandelori di ulang tahunnya yang ke 11, Royal Amabrukmo ingin memperlihatkan pada masyarakat banyak bahwasanya kegiatan tersebut sebagai bentuk bahwa Royal Ambarukmo tetap konsisten nguri uri (melestarikan-red) kebudayaan Ngayogyakarta.
Amelia Wiliswiduri salah satu mahasiswa prodi tari AKN Seni Budaya Yogyakarta yang juga salah satu penari Srimpi Pandelori mengatakan bahwa, dengan dilibatkannya mahasiswa aktif dalam kegiatan berskala nasional seperti ini sangat menarik dan sangat memotivasi para mahasiswa baru.
“Saya sebagai mahasiswa baru sangat senang bisa tampil pada event -event besar seperti ini, tentu pengalaman yang berharga yang didapat bagi saya sebagai mahasiswa dan berterima kasih pada kampus AKN Seni Budaya Yogyakarta yang telah mempercayai kami”, ujar alumi SMKI Bantul itu singkat.
Hal senada dikatakan oleh Suryo Setiawan salah satu alumni AKN Seni Budaya Yogyakarta tahun 2021-2022 yang dalam acara hari ulang tahun Royal Ambarukmo kali ini keterlibatannya sebagai sterring organizer mengatakan bahwa dalam rangkaian kegiatan ini selain dilakukan penyerahan berbagai penghargaan juga ditampilkan pagelaran wayang kulit dengan lakon semar boyong tersebut sarat akan makna dan pelajaran. Sebelum pertunjukan wayang kulit dimulai, sang dalang melakukan ruwatan terlebih dahulu.
Rochmad-AKN
0 Komentar