Yogyakarta, aknyogya.ac.id – Memasuki tahun 2025 mahasiswa Akademi Komunit...

Bantul, aknyogya.ac.id – Untuk meningkatkan kompetensi bagi tenaga pendidik dan dosen pengajar, Program Studi Kriya Kulit Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta mengadakan pelatihan menatah dan menyungging wayang kulit, di Studio Sanggar Ukir Wayang Kulit, Jl. Gendeng, Kalirandu, Bangunjiwo, Kabupaten Bantul.
Dalam keterangannya Sagio, pemateri sekaligus Instruktur pelatih bagi para dosen dan tendik mengatakan bahwa, diadakannya pelatihan memahat (natah-red) dan mewarnai wayang (nyungging-red) sangat bagus. Di samping sebagai pengajar bagi mahasiswa, nantinya mereka para dosen juga menguasai ilmu praktek dan bisa menghasilkan karya, “Mereka nantinya selain mengajar kuliah teori, juga mahir menguasai pengajaran pada kuliah prakteknya, saya berharap semua peserta bisa menghasilkan karya wayang kulit dalam pelatihan yang dijalani ini,” kata Abdi Dalem Kraton yang bergelar Mas Wedono Perwito Wiguno ini.
Pelatihan tersebut berlangsung selama lima hari pada jam kerja mulai Rabu, 24/7 hingga berakhir pada Jumat, 23/8. Baik dari tenaga pendidik dan masing- masing dosen yang mengikuti pelatihan kesemuanya diharapkan bisa mengikuti rangkaian kegiatan hingga bisa menghasilkan sebuah karya. “Sebagai tenaga pendidik materi pelatihan yang kami dalami orientasinya lebih fokus kepada laboraturium atau pengembangan studionya,” kata Wahyu Adi Romadhon, staff Tenaga Pendidik pada Prodi Kriya.
Hal yang sama dikatakan oleh Drs Andono, M.Sn., bahwa program pelatihan kompetensi dosen ini sangat menarik. Dengan membuat karya jadi teringat di saat kuliah dulu pada tugas akhir para dosen seni ini juga pernah mendapat tugas untuk membuat karya,walaupun saat itu karyanya bukan berupa wayang kulit. Tapi program ini sangat progress dalam dunia pendidikan tinggi vokasi. “Peningkatan kompetensi dosen, tenaga pendidik mutlak diperlukan, demi capaian lulusan mahasiswanya. Luarannya modul dan rencana pembelajaran semester dan perencanaan pembelajaran mata kuliah tatah, sungging wayang kulit dan ornament,” imbuh, dosen mata kuliah ornament ini, singkat.
D itempat terpisah Junende Rahmawati, S.Sn., M.Sn., ketua Competitive Fund Vokasi AKN Seni Budaya Yogyakarta mengatakan bahwa dilangsungkannya program pelatihan bagi dosen dan tendik salah satu manfaatnya adalah untuk peningkatan kualitas Proses Belajar Mengajar, pengelolaan laboratorium manajemen yang lebih baik dan dosen menguasai materi praktek yang siap diajarkan pada mahasiswa, “Seperti saya saat ini baru proses membuat wayang kulit tokoh Kethek Runcah,” pungkas dosen seni kriya ini, bangga.
Rochmad AKN
0 Komentar