Totalitas Seniman Persembahkan Karya Seni Secara Utuh Dalam Festival Wayang Wong 2024

avatar
Ditulis oleh
Administrator
0 komentar
Totalitas Seniman Persembahkan Karya Seni Secara Utuh Dalam Festival Wayang Wong 2024
blog
Penampilan Salah Satu Alumni AKN Senbud Yk Dalam Pementasan Festival Wayang Wong. Dok.:AKN

Bantul, aknyogya.ac.id – Festival Wayang Wong yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Pemerintah Daerah DIY tahun 2024 digelar di Pendopo Bale Widya Budaya Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, pada Kamis-Jumat, 17-18/10. Acara yang diikuti 5 kontingen dari empat kabupaten dan satu kota di DIY ini dilaksanakan pada malam hari.

Program tahunan ini biasanya diadakan di Kraton Ngayogyakarta. Kali ini mengambil lokasi di komplek kampus AKN Seni dan Budaya Yogyakarta dengan tujuan agar dapat disaksikan oleh masyarakat secara lebih luas lagi. Dari pengamatan Tim Media aknyogya.ac.id dari kesemua kontingen terdapat alumni AKN Senbud Yk yang turut terlibat di dalamnya, baik sebagai pemeran ataupun tim official.

Totalitas dalam penampilan adalah hal yang diutamakan oleh para peserta. Apalagi apabila penjiwaan terhadap seni sudah menguasai, maka mereka sudah tidak menganggap sedang berkompetisi ataupun tidak. Yang ada hanyalah ingin menunjukkan penampilan yang all out, total, dan dapat menyuguhkan cerita yang utuh.

Hal inilah yang dialami oleh kontingen peserta dari Kota Yogyakarta yang dikomandoi oleh Alin Nursotya, M.Sn. Meskipun penampilan mereka telah melewati durasi waktu yang diberikan, namun mereka tetap melanjutkan penampilan hingga cerita berakhir. Bagi mereka ada kepuasan batin yang tidak dapat diucapkan apabila dapat mempersembahkan karya seni yang utuh.

“Kebetulan kontingen dari Kota Yogyakarta sudah sepakat bahwa dalam mengikuti festival ini kami tidak mengejar point-point kejuaraan, seperti durasi maksimal 70 menit, jumlah pemain dan pengrawit maksimal 40 orang. Kami berfikir dengan jumlah tersebut itu untuk Wayang Wong Pethilan, sedangkan yang diinginkan oleh festival ini bukan pethilan. Pokoknya kami tampil maksimal, baik dan menghibur. Membawakan cerita Wayang Wong yang memang sesuai dengan gaya Yogyakarta era masa kini. Jadi kita mempersiapkan pertunjukan dengan jumlah pemain dan pengrawit yang lengkap dan cerita yang utuh,” ulas Alin.

Wayang Wong yang dibawakan oleh kontingen dari Kota Yogyakarta menceritakan tentang peran Petruk seorang abdi atau wong cilik yang bisa menjadi penyelamat junjungannya. Dan pesan yang disampaikan oleh cerita tersebut adalah meskipun orang kecil, tetapi tetap bisa menjadi pahlawan bagi masyarakat dan negaranya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, S.Sos., M.M., menyampaikan kepada aknyogya.ac.id bahwasanya salah satu komitmen dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) sebagai perangkat pemerintahan yang memiliki tugas dalam urusan keistimewaan di bidang kebudayaan adalah melaksanakan amanat UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Oleh karenanya keberadaan AKN Senbud Yk sebagai lembaga pendidikan yang memiliki peran dan berkontribusi dalam penguatan ekosistem kebudayaan di Yogyakarta patut diapresiasi.

“Kami meyakini bahwa pemajuan kebudayaan merupakan sebuah upaya pelestarian yang harus dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan unsur ekosistem kebudayaan, baik itu pelaku seni, lembaga kebudayaan, masyarakat, termasuk lembaga pendidikan seperti AKN Seni Yogyakarta,” jelas Yetti Martanti, S.Sos., M.M.

 

Rochmad AKN

 

 

 


0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

BERITA TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, atau masukan anda kepada kami